TEKNOLOGI DSL, ISDN DAN WEB HOSTING
Disusun Oleh :
Nama : ..........
Nim : ..........
JURUSAN
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
2012
1.
Digital Subscriber Line ( DSL )
Digital Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan
perangkat khusus pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi
broadband melalui kabel tembaga, teknologi ini sering disebut juga dengan
istilah teknologi suntikan atau injection teknologi Contoh operator yang telah
menggelar DSL di Indonesia adalah PT TELKOM. Produknya dinamai SPEEDY. Sehingga
kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk menghantarkan data dalam
jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon hanya menggunakan sebagian
frekwensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga. Sedangkan DSL memanfaatkan
lebih banyak frekwensi dengan membaginya (splitting), frekwensi yang lebih
tinggi untuk data dan frekwensi yang lebih rendah untuk suara dan fax. Jarak
pemakai ke CO menentukan kecepatan DSL. Makin jauh jarak pemakai, kecepatan
makin rendah.
Dilihat dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data
paket sementara komunikasi suara berbasis sambungan (circuit-switch). Untuk
komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar bandwith
tertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada data yang lewat. Untuk
komunikasi suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu
menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan
sumber daya yang dimiliki oleh PSTN. Sementara komunikasi data yang berbasis
paket akan memungkinkan penggunaan bandwith yang optimum, karena bisa
dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secara efisien dan ekonomis.
Jenis-jenis DSL
Terdapat beberapa jenis teknologi DSL berdasarkan perbedaan
kecepatan data dan jarak maksimum yang disebabkan usaha untuk meningkatkan
kecepatan pengiriman data dengan menggunakan jaringan telepon yang ada. Jenis
DSL yang digunakan tergantung dari kebutuhan pelanggan serta layanan yang dapat
disediakan di daerahnya :
1. IDSL (ISDN Digital Subscriber Line)
Teknologi
yang berbasis pada teknologi ISDN BRI (Basic Rate Interface). IDSL menawarkan
layanan seperti BRI dengan kecepatan kirim (uplink) dan terima (downlink) yang
sama sebesar 144 kbps, tetapi dengan perangkat yang lebih murah. IDSL hanya
menawarkan layanan komunikasi data tidak untuk komunikasi suara pada jalur yang
sama.
2. SDSL
(Symmetric Digital Subscriber Line)
Teknologi
ini menggunakan kecepatan data 784 kbps, baik untuk kirim (uplink) atau terima
(downlink). Seperti halnya IDSL, SDSL hanya menawarkan komunikaais data saja.
SDSL merupakan solusi yang cocok untuk kalangan bisnis untuk digunakan sebagai
komunikasi antar cabang atau hubungan situs web ke internet.
3. ADSL
(Asymetric Digital Subscriber Line)
Teknologi
ini mempunyai kecepatan data yang berbeda untuk kirim (uplink) dan terima
(downlink).Teknologi ADSL cocok digunakan untuk mengakses internet dan menjadi
pilihan pengguna. Untuk uplink bisa mencapai 8 Mbps sementara untuk downlink
bisa mencapai 1 Mbps dengan jarak kabel maksimum samapi dengan 5,5 km. Sasaran
teknologi ini adalah terutama pelanggan pribadi yang lebih banyak menerima data
daripada mengirim data, sebagai contoh adalah untuk mengakses internet. Kelebihan
ADSL dibanding yang lain adalah kecepatannya yang tertinggi dengan jarak yang
memadai dan bisa mendukung layanan komunikasi suara. Kedua layanan komunikasi
data dan suara diberikan melalui dua kanal yang terpisah , tetapi tetap satu
kabel yang sama. Sementara teknologi DSL yang lain menggunakan dua kabel yang
terpisah untuk bisa memberikan kedua layanan komunikasi tersebut
4. VDSL
(Very high-bit-rete Digital Subscriber Line)
Teknologi
VDSL bersifat asimetrik. Rentang operasinya terbatas pada 1.000 sampai 4.500
kaki (304 meter-1,37 Km), tetapi ia dapat menangani lebar pita rata-rata 13Mbps
sampai 52 Mbps untuk downstream dan 1,5 Mbps sampai 2,3 Mbps untuk upstream-nya
melalui sepasang kawat tembaga pilin. Lebar pita yang tersisa memungkinkan
perusahaan telekomunikasi memberikan program layanan HDTV(high-definition
television) dengan menggunakan teknologi VDSL. Teknologi ini dapat pula
mengirimkan data dengan kecepatan 1,6 Mbps dan menerima data dengan kecepatan
25 Mbps dengan jarak maksimum sampai 900 meter. Karena kecepatannya yang tinggi
maka teknologi imi memerlukan kabel serat optik yang kemampuannya lebih tinggi
daripada memakai kabel tembaga yang ada.
5. HDSL
(High data rate Digital Subscriber Line)
HDSL sangat
cocok digunakan untuk gedung-gedung perkantoran atau kompleks perkantoran,
karena memberikan kecepatan atau lebar data sampai 10 Mbps dan dapat
dibagi-bagi kepada seluruh pengguna akhir. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk
koneksi HDSL ini dapat menggunakan jalur PBX yang dimiliki gedung, tanpa harus
menginvestasi pembangunan jaringan komputer. Jarak maksimum cukup panjang
mencapai 1 Km. HDSL memakai dua pasang twisted cable yang akan membawa data
dengan kecepatan 1,544Mbps upstream (dari pelanggan ke jaringan) dan downstream
(dari jaringan ke pelanggan). Selain itu teknologi HDSL juga juga menggunakan
tiga pasang twisted cable dengan kecepatan 2,048Mbps dengan data rate hingga 12
kaki.
6. RDSL
(Rate Adaptive Digital Subscriber Line)
RDSL
merupakan salah satu teknologi DSL, dimana teknologi ini dapat bekerja pada
data rate yang berbeda tergantung pada panjang kabel dan jaraknya.
Kelebihan dan Kekurangan DSL
Kelebihan
DSL :
DSL
memberikan banyak keuntungan. Karena memakai jaringan tembaga yang telah
tersedia berarti tidak perlu memasang prasarana lagi sehingga DSL menjadi lebih
murah. Selain itu DSL adalah layanan langsung yang selalu terhubung dengan ISP
dan tidak membayar per menit.
Adapun
keuntungan dari DSL adalah:
1.
Koneksi yang simultan antara
internet dengan suara/fax melalui kabel telepon
2.
Kecepatan akses yang tinggi
dan selalu online
3.
Harga penggunaan murah
terutama untuk perumahan
4.
Keamanan data terjaga baik
DSL dapat
memenuhi kebutuhan akan transmisi data dengan kecepatan tinggi serta ragam
layanan tapi pengadaan dan pemeliharaan layanan DSL tidak selalu mudah. Masalah
yang ada antara lain keterbatasan jarak jangkauan, pelayanan serta dukungan
teknis purna jual yang kurang baik untuk pelanggan. Yang juga merupakan
kelebihan lain dari teknologi DSL adalah penggunan kabel tembaga yang sudah ada
dimana jaringannya sudah mencapai kantor-kantor dan rumah-rumah sehingga
pembangunan infrastruktur yang diperlukan
menjadi tidak terlalu mahal
Kekurangan
DSL :
Terdapat
tiga hambatan yang dihadapi saat ini yaitu panjang kabel telepon tembaga ke
pelanggan, adanya load coils dan bridged taps, serat optik yang digunakan untuk
beberapa jalur telepon.
2.
Definisi ISDN
ISDN
adalah Jaringan Digital yang mampu memberikan berbagai macam layanan jasa telekomunikasi
melalui satu interface serbaguna yang berlaku di seluruh dunia. Sebelum adanya
ISDN, layanan jasa telekomunikasi (servis) dilaksanakan melalui berbagai jaringan
khusus yang masing-masing hanya mampu menyediakan sekelompok jasa telekomunikasi
tertentu. Dengan demikian,
ISDN merupakan pengembangan dari jaringan telepon
IDN (Integrated Digital Network) yang menyediakan hubungan digital dari
ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital (end-to-end digital connectivity)
untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data dan gambar.
Pada
umumnya jaringan telepon menyalurkan informasi suara melalui jaringan analaog, sedangkan
informasi bukan suara seperti telex, telegrap dan data disalurkan melalui jaringan
digital kecepatan rendah menggunakan teknologi transmisi seperti modem dan VFT
(voice frequency telegraphy). Dengan berkembangnya teknologi
baik untuk sistem transmisi maupun sistem switching, terbuka
kemungkinan untuk mewujudkan suatu jaringan digital universal dan seragam. Jaringan
telepon dipilih sebagai titik tolak untuk mempersiapkan IDN (Integrated Digital Network).
Pada IDN semua sentral telepon dan jaringan transmisi penghubungnya bekerja
berdasarkan teknologi PCM sesuai rekomendasi ITU-T G.700 sehingga dalam hubungan
antar sentral tidak diperlukan lagi adanya konverter D/A atau A/D.
Aspek ISDN
Dengan
adanya penyatuan seluruh servis kedalam satu jaringan telekomunikasi (rekomendasi
seri I), mengakibatkan munculnya beberapa aspek yang cukup berarti yaitu
aspek jaringan, aspek layanan dan aspek interface. Untuk non-teknik, perubahan tersebut
juga perlu didukung dengan Deregulasi untuk mengatur hal-hal yang belum diatur
secara teknik (atau tidak cukup hanya diatur secara teknik). Adapun aspek-aspek ISDN
tersebut adalah :
1.
Aspek Jaringan
Adanya satu
jaringan digital yang menjamin end-to-end digital connectivity yang berasal
dari jaringan telepon analog yang telah tersebar diseluruh dunia. Satu jaringan
digital inilah yang akan dipakai bersama untuk menyalurkan semua sinyal
digital yang berasal dari berbagai informasi yang dipertukarkan oleh pemakai.
2.
Aspek Layanan
ISDN harus mampu
memberikan berbagai macam layanan jasa telekomunikasi yang
makin banyak. Meskipun macam layanan dapat dikatan hampir tak terbatas,
namun informasinya harus berupa sinyal digital yang seragam meskipun
kecepatannya (bit-rate) berbeda-beda tergantung dari macam informasi
dan cara pemrosesannya. Hal tersebut akan memudahkan dalam pengintegrasian
sehingga akan semakin efisien dan semakin mudah pemakaiannya.
3.
Aspek Interface
Saat ini, banyak
peralatan yang hanya dapat dipakai di negara tertentu dengan standar
yang berlaku di negara yang bersangkutan. Di negara lain yang menganut
standar lain, peralatan tersebut tidak bisa dipakai atau harus memakai adapter
untuk menyesuaikannya sehingga akan menghambat perkembangan layanan
yang bisa diberikan peralatan tersebut. Aspek Interface ISDN menjamin mudahnya
akses pertukaran pemakaian terminal dimanapun juga tanpa tergantung
negara dan pabrik pembuatnya. User-to-network
interface disediakan
untuk memudahkan berkembangan peralatan terminal pemakai sesuai
dengan perkembangan keperluan, keinginan dan mode tanpa
tergantung pada posisi teknologi jaringan telekomunikasi yang dipakai.
4. Standar Rekomendasi
Untuk mencapai
tujuan yang diinginkan pada ISDN, mutlak diperlukan standar yang
mengatur seluruh aspek teknik dan non-teknik ISDN. Tujuan dari standarisasi
tersebut antara lain :
-
mendukung
universalitas servis yang diberikan dan portabilitas perangkat yang digunakan.
-
menurunkan
biaya peralatan.
-
standarisasi
memungkinkan untuk produksi secara masal sehingga akan menurunkan
biaya operasi.
-
meningkatkan
pasar global (berlaku diseluruh dunia)
-
menjamin
kemungkinan pertukaran informasi secara diseluruh dunia.
3. WEB
HOSTING
Web
Hosting adalah salah satu bentuk layanan jasa penyewaan tempat di Internet yangmemungkinkan perorangan ataupun organisasi menampilkan layanan jasa atau
produknya di web / situs Internet. Tempat dapat juga diartikan sebagai tempat
penyimpanan data berupa megabytes (mb) hingga terabytes (tb) yang memiliki
koneksi ke internet sehingga data tersebut dapat direquest atau diakses oleh
user dari semua tempat secara simultan. Inilah yang menyebabkan sebuah website
dapat diakses bersamaan dalam satu waktu oleh multi user.
Pada
dasarnya sebuah server web hosting menggunakan adalah sebuah komputer biasa
namun menggunakan beberapa komponen dan program dasar sebuah server serta
disarankan harus mampu untuk online 24 jam setiap hari dan tanpa harus
dimatikan dalam jangka waktu lebih lama daripada komputer biasa
Ada
beberapa jenis layanan hosting yaitu shared hosting, VPS atau Virtual Dedicated
Server, dedicated server, colocation server.
1. Shared Hosting adalah menggunakan server
hosting bersama sama dengan pengguna lain satu server dipergunakan oleh lebih
dari satu nama domain. Artinya dalam satu server tersebut terdapat beberapa
account yang dibedakan antara account satu dan lainnya dengan username dan
password.
2. VPS, Virtual Private Server, atau juga
dikenal sebagai Virtual Dedicated Server merupakan proses virtualisasi dari
lingkungan software sistem operasi yang dipergunakan oleh server. Karena
lingkungan ini merupakan lingkungan virtual, hal tersebut memungkinkan untuk
menginstall sistem operasi yang dapat berjalan diatas sistem operasi lain.
3. Dedicated Server adalah penggunaan
server yang dikhususkan untuk aplikasi yang lebih besar dan tidak bisa
dioperasikan dalam shared hosting atau virtual dedicated server. Dalam hal ini,
penyediaan server ditanggung oleh perusahaan hosting yang biasanya bekerja sama
dengan vendor.
4. Colocation Server adalah layanan
penyewaan tempat untuk meletakkan server yang dipergunakan untuk hosting.
Server disediakan oleh pelanggan yang biasanya bekerja sama dengan vendor.