Saturday 24 March 2012

EDUCATIONAL BASIC CONCEPT

 TUGAS INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH
EDUCATIONAL BASIC CONCEPT



Disusun Oleh :
                                            Nama     :   ....................
                                            Nim        :   .........................


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS ......................................................................
2010


BAB 1
SIAPA YANG PANTAS BISEBUT GURU?

         Guru adalah kunci pendidikan. Artinya, jika guru sukses  maka kemungkinan besar murid-muridnya akan sukses. Guru adalah figur inspirator dan motivasi murid dalammengukir masa depannya. Jika guru mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak didiknya, maka hal itu akan menjadi kekuatan anak didik dalam mengejar cita-cita besarnya di masa depannya. Kita lihat saja kisah-kisah orang yang telah berhasil meraih kesuksesan, kesuksesan mereka tidak lepas dari peran seorang guru yang hebat dan selalu mendorong mereka untuk mencapai hasil terbaik dan cepat dan merasa puas dengan prestasi yang diraih.
           Peran guru sangat vital bagi pembentukan kepribadian ,cita-cita dan misi yang menjadi impian hidup anak didiknya di masa depan. Dibalik kesuksesan murid,selalu ada guru yang memberikan inspirasi dan motivasi besar pada dirinya sebagai sumber stamina dan energi untuk selalu balajar dan bergerak mengejar ketertinggalan ,menggapai kemajuan menorehkan prestasi spektakuler dan prestisius dalam punggung sejarah kehidupan manusia.

A. Kriteria Guru
Menurut Husnul Chotimah guru dalam artian sederhana adalah orang yang memfasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik. Sementara masyarakat memendang guru sebagai orang yang melaksanakan pendidikan disekolah, masjid, mushala atau tempat-tempat lain. Semua orang sependapat bila guru memegang peranan penting dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan.
Menurut Prof. Herawati Susilo MSc Ph.D,pakar pendidikan Universitas Negeri Malang, ada enam kriteria guru masa depan, yaitu balajar sepanjang hayat, literate sains dan teknologi, menguasai bahasa inggris dengan baik, terampil melaksanakan penelitian tidakan kelas, rajin menghasilkan karya tulis ilmiah, dan mampu menghasilkan peserta didik berdasarkan filosofi kontruktivisme dengan pendekatan kontekstual.
Ada beberapa kriteria guru yang seharusnya dimiliki bangsa Indonesia menurut husnul chotimah  yang pertama yaitu dapat membagi waktu dengan baik artinya dapat membagi waktu antara tugas utama sebagai guru dan tugas dalam keluarga ,serat dalam masyarakat ,kedua rajin membaca  ,ketiga banyak menulis ,ke empat gemar melakukan penelitian . Ke empat criteria tersebut sangat diperlukan seorang guru untuk menjadi guru  ideal.
Menurut Wijaya Kusumah guru ideal adalah sosok guru yang mampe menjadi panutan dan selalu member i  keteladanan . Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis ,semakin diambil semakin jernih airnya . Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya .Dari pengertian diatas guru ideal dapat dijelaskan sebagai berikut pertama guru yang memahami benar profesinya , kedua guru yang ideal adalah guru yang rajin membaca dan menulis ,ketiga guru ideal adalah guru yang sensitif terhadap waktu ,ke empat guru ideal adalah guru yang kreatif dan inovatif,guru yang kreatif adalah guru yang selalu bertanya pada dirinya sendiri apakah dia sudah menjadi guru yang baik? Apakah dia sudah mendidik dengan benar? Apakah anak mdidiknya mengerti pelajaran yang ia sampaikan ? dia selalu melakukan introspeksi diri  dan memperbaiki diri. Terakhir guru ideal adalah guru yang mempunyai lima kecerdasan. Lima kecerdasan itu adalah kecerdasan intelektual , kecerdasan moral, kecerdasan sosial , kecerdasan emosional, dan kecerdasan motorik.
 Dalam bidang pendidikan , pemegang kunci dalam pengembangan daya kreatifitas anak adalah guru.
Douglas Brown J. Menamakan guru yang kreatif dengan sebutan teacher scholar . Brown ciri-ciri  seorang teacher scholar sebagai berikut:
1.       Mempunyai keingintahuan yang tinggi selalu mempelajari atau mencari tahu tentang segala sesuatu yang masih belum jelas dipahaminya .
2.       Setiap hal dianlisis terlebih dahulu kemudian disaring , dikualifikasi untuk ditelaah dan dimengerti  lalu di endapkan dalam gudang pengetahuannya
3.       Memiliki intuisi yang tajam , yaitu kemampuan bahwa sadar  yang menghubungkan gagasan-gagasan lama guna membentuk ide-ide baru.
4.       Self disciple . Hal ini mengandung arti bahwa guru kreatif itu memiliki kemempuan untuk  melakukan pertimbangan-pertimbangan sebelum mengambil keputusan akhir.
5.       Tidak akan puas dengan hasil sementara . Ia tidak menerima begitu saja setiap hasil yang belum memuaskannya.
6.       Suka melakukan introspeksi . Sifat ini mengandung kemampuan untuk menaruh kepercayaan terhadap gagasan-gagasan orang lain.
7.       Mempunyai kepribadian yang kuat

Seorang guru harus mampu menjadi fasilitator bagi setiap anak didiknya.Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan seorang guru untuk menjadi fasilitator proses kreatif dalam pembelajaran  yang pertama yaitu kemampuan untuk mengakomodasi gaya belajar setiap siswa,kedua menciptakan suasana belajar yang menggairahkan,ketiga kemampuan menanamkan nilai dan keterampilan hidup dengan kapasiatas yang benar bagi siswa, keempat menghilangkan segala hambatan dalam belajar dengan membangun interaksi, kedekatan, dan komunikasi dengan siswa baik secara verbal maupun non verbal.

Dari pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan mengenai criteria guru ideal.

1.       Orang yang mempunyai kompetensi tinggi dengan banyak membaca, menulis dan meneliti, Ia adalah figure yang senang dengan pengembangan diri terus menerus, tidak merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki.
2.       Mempunyai moral yang baik, bias menjadi teladan, dan member contih perbuatan,tidak sekedar menyuruh dan berorasi.
3.       Mempunyai skills yang baik untuk berkompetisi dengan elemen bangsa yang lain dan sebagai sumber inspirasi dan motivasi kepada anak didik.
4.       Mempunyai kreatifitas dan inovasi tinggi dalam mengejar sehingga menarik dan memuaskan anak didik.
5.       Mempunyai tanggung jawab social dengan ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan problem-problem social kemasyarakatan.

B. syarat guru
Dalam perspektif agama, syarat menjadi guru yang ideal ada dua puluh macam yaitu:
1.       Selalu istiqomah kepada allah SWT.
2.       Senantiasa berlaku takut kepada allah dalam segala ucapan dan tindakan.
3.       Senantiasa bersikap tenang.
4.       Senantiasa bersikap wara’.
5.       Slalu bersikap tawadhuk.
6.       Selalu bersikap khusyuk kepada allah SWT.
7.       Menjadikan allah SWT sebagai tempat meminta pertolongan dalam segala keadaan.
8.       Tidak menjadikan ilmunya sebagai tangga mencapai keuntungan duniawi, baik jabatan, harta, popularitas, atau agar lebih maju disbanding temannya yang lain.
9.       Tidak diskriminatif terhadap murid.
10.   Bersikap zuhud dalam kehidupan dunia.
11.   Menjauhkan diri dari tempat-tempat yang rendah dan hina.
12.   Menjauhkan diri dari tempat-tempat kotor dan maksiat walaupun jauh dari karamaian.
13.   Selalu menjaga syiar-syiar islam dan zhahir-zhahir hukum
14.   Menegakkan sunah-sunah dan menghapus segala hal yang menghapus unsur bid’ah.
15.   Membiasakan diri melakukan sunah.
16.   Bergaul dengan akhlak yang baik.
17.   Membersihkan hati dan tindakan dari akhlak yang jelek dan dilanjutkan dengan perbuatan yang baik.
18.   Senantiasa bersemangat untuk mengembangkan ilmu dan bersungguh-sungguh dalam setiap aktivitas ibadah.
19.   Tidak boleh membeda-bedakan status, nasab dan usia dalam m engambil hikmah dari semua orang.
20.   Membiasakan diri untuk menyusun dan merangkum pengetahuan.

C. Fungsi dan tugas guru

        Selain sebagai akror utama kesuksesan pendidikan yang dicanangkan, ada beberapa fungsi dan tugas lain seorang guru antara lain:

1.      Educator  (pendidik)
      Tugas utama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan kepadannya. Sebagai seorang educator ilmu adalah syarat utama, membaca, menulis, berdiskusi mengikuti informasi, dan responsif terhadap masalah.

2.      Leader (pemimpin)
        Guru juga seorang pemimoin kelas, maka ia harus dapat menguasai kelas , sebagai seorang pemimpin guru harus terbuka, demokratis dan menghindari cara-cara kekerasan.
          Seorang guru harus suka mengedepankan musyawarah dengan murid-muridnya untuk mencapi kesepakatan bersama yangt dihargai semua pihak dan ia juga harus mendengarkan aspirasi dari murid-muridnya mengenai pembelajaran yang disampaikannya walau itu berupa kritik mpedas sekalipun.

3.      Fasilitator
        Sebagai seorang fasilitator guru bertugas menfasilitasi murid untuk menemukan dan mengembangkan bekatnya secara pesat, menemukan bajat anak didik dan memecahkan persoalan mudah.
Guru sebagai fasilitator sedikitnya harus memiliki tujuh sikap seperti yang di identifikasikan oleh Roger
1.       Tidak brlebihan mempertahankan pendapat dan keyakinannya atau kurang terbika.
2.       Dapat lebih mendengarkan  peserta didik terutama tentang aspirasi dan persaannya.
3.       Mau dan mampu menerima ide peserta didik yang inovatif, kreatif, bahkan yang sulit sekalipun.
4.       Lebih meluangkan perhatiannya terhadap hubungan dengan peserta didik seperti halnya terhadap bahan pembelajaran .
5.       Dapat menerima komentar balik, baik yang bersifat positif maupun negatif, dan memerimanya sebgai pandangan yang konstruktif  terhadap diri dan perilakunnya.
6.       Toleran terhadap keslahan yang dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran.
7.       Menghargai prestasi peserta didik meskipun biasannya mereka sudah tahu prestasi yang sudah dicapainnya.

4.      Motivator
            Sebagai motivator seorang guru harus mampu membangkitkan semangat dan menghibur  serta mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya . Dibawah ini akan diuraikan beberapa prinsip dan motivasi belajar supaya mendapat perhatian dari pihak perencanaan pengajaran , khususnya dalam rangka perencanaan kegiatan belajar nmengajar:
a)      Kebermaknaan
Siswa akan suka termotivasi  belajar apabila hal-hal yng dipelajari mengandung makna tertentu baginya.
b)     Modelling
Siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru bila disaksikan dan ditirunya.

c)      Komunikasi Terbuka
Siswa lebih suka belajar bila penyajian terstruktur, supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pengawasan siswa.
d)     Prasyarat
e)      Novelty
Siswa akan lenih senang belajar bila perhatiannya ditarik dengan penyajian-penyajian yang baru atau masih asing.
f)       Latihan/praktik yang aktif dan bermanfaat
Siswa lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan untuk mencapai tujuan pengajaran.
g)      Latihan terbagi
Siswa lebih senang belajar jika latihan dibagi-bagi dalam kurun waktu yang pendek.
h)     Kurangi secara sistematik paksaan belajar
i)       Kondisi yang menyenangkan
Siswa lebih senang melanjutkan pelajarannya dengan kondisi pengajaran yang menyenangkan.

5.      Administrator
          Sebagai guru tugas administrasa sudah melekat dalam dirinya.Urusan yang ada dalam pendidikan formal biasanya memakai prosedur administrasi yang rapid an tertib, dalam mengajar guru harus mengabsen terlebih dahulu, mengisi jurnal kelas dengan lengkap, ia juga harus membuat laporan berkala sesuai dengan sistem administrasi sekolah

6.      Evaluator
          Sebaik apapun kualites pembelajaran pasti ada kelemahan yang perlu dibenahi dan disempurnakan. Untuk para murid guru dapat menggunakan metode lisan namun akan lebih obyaktif jika menggunakan tulisan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan kritis dalam lembar khusus yang berisi masukan bebas dengan tanpa identitas nama muridnya sehingga mereka tidak terbebani dengan apa yang akan ditulisnya.
D. Tanggung Jawab Guru
      Dalam melakukan fungsi dan tugas mulianya seorang guru harus melandasinya dengan tanggung jawab yang besar dalam dirinya, tanggung jawab yang disadari tidak dengan kebutuhan finansial saja namun tanggung jawab yang besar bagi kemajun negeri tercinta.
            Ia juga harus sadar bahwa kesuksesanya menjadi harga mati bagi lahirnya kader-kader bangsa yang berkualitas, oleh karena itu ia harus menekuni profesinya dengan penuh kesungguhan dan kerja keras.



BAB 2
GURU PEMBUKA JENDELA DUNIA SISWA

            Guru adalah salah stu jendela melihat dunia bagi anak didiknya, selain kedua orang tuanya, televise, internet dan lain-lain . Guru masih memegang paranan penting dalam membukakan pikiran siswa untuk melihat dunia yang berkembang dengan cepat dan dinamis.
            Televisi telah menjadi media entertainment murni bukan sebagai media edukatif yang bermanfaat bagi pengembangan pendidikan. Pikiran anak yang masih lembut rentan terhadap pengaruh dunia luar menonton tayangan seperti itu dapat menimbulkan kegekisahan, rasa takut  , dan horor dibenaknya seta tayangan tersebut akan memotivasinnya untuk melakukan perbuatan jahat dan dosa.
            Televisi adalah salah satu contoh potret realitas dunia global yng penuh dengan ambigu, di satu sisi televisi bermanfaat bagi mereka yang bias mengambil hikmahnya namun di sisi lain televise menimbulkan dampak negatif yang dahsyat dan luar biasa, berikut dalah beberapa media yang berdampak besar bagi anak-anak:
ü  Radio dan Televisi
ü  Internet
ü  Majalah dan Cerpen Anak
ü  Komik dan Novel
Dari media tersebut guru dapat memberikan penjelasan kepada murid mana yang positif dan mana yang negatif , mana yang bisa ditiru untuk menjadi orang yang sukses dan mana yang harus ditinggalkan untuk mencegah kerusakan dan kehancuran dimasa depan, dengan kiat-kiat dan tips khusus yang konstruktif.
Berikut beberapa tugas guru yaitu:
ü Memahami globalisasi
   ü  Memberikan penilaian objektif
   ü Menerapkan prinsip progresif dan selektif


BAB 3

GURU MENGAJAR SEKALIGUS MENDIDIK

     Guru adalah aktor penting kemajuan peradaban bangsa ini. Dialah yang diharapkan mampu membentuk kepribadian, karakter, moralitas ,dan kapabilitas intelektual genersi muda bangsa ini . Berawal dari gurulah seorang murid mengenal ilmu

A.     Pentingnya Keteladanan

              Tugas seorang guru adalah mengajar sekaligus mendidik,maka keteladanan dari seorang guru menjadi harga mati yang tidak bias ditawar-tawar .Keteladanan adalah suatu yang dipraktikkan,diamalkan bukan hanya dikutbahkan,diperjuangkan,diwujudkan dan di buktikan.Keteladanan adalah perilaku yang sesuai dengan norma,nilai,dan aturan yang ada dalam agama,adat istiadat,dan aturan Negara.dalam kehidupan sehari-hari,ketiga hal tersebut tidak bisa di pisahkan.Guru berkewajiban menaati aturan-aturan yang pada agama.Guru berkewajiban menghormati norma yang ada.Sebagai warga Negara,guru berkewajiban mematuhi aturan Negara yang ada.tanggung jawab menaati ketiga aturan tersebut bagi guru menjadi lebih,karena ia adal;ah sosok yang di gugu dan ditiru.Ucapannya di gugu,dan sikap perilakunya ditiru.melihat tugas dan funsinya yang agung dan mulia inilah,seorang guru menjadi pahlawan bangsa yang sangat besar jasanya.
             
              Seorang guru harus benar-benar mampu menempatkan diri pada porsi yang benar.Porsi yang benar yang dimaksudkan bukan berarti bahwa guru harus membatasi komunikasinya dengan siswa atau bahkan dengan sesama guru,tetapi yang penting bagaimana seorang guru tetap secara itensif komunikasinya dengan seluruh warga sekolah,khususnya anak didik,namun tetap berada pada jalur dan batas-batas yang jelas.Seorang guru bahkan harus mampu membuka diri untuk menjadi teman bagi siswanya,dan tempat siswanya berkeluh kesah terhadap persoalan belajar yang di hadapi.Namun,dalam porsi ini,ada satu hal yang mesti diperhatikan,bahwa dalam kondisi apapun,siswa harus tetap menganggap guru sebagai sosok yang wajib ia teladani,meski dalam praktiknya diperlakukan siswa layaknya sebagai teman.Berkomunikasi secara itnsif dengan seluruh siswa sangat penting bagi guru dalam upaya menggali potensi yang dimilki masing-masing siswa.

B.     Efek Negatif Hilangnya Keteladanan
  Ada beberapa dampak negative hilangnya keteladanan guru bagi anak didik,diantaranya,tidak ada hubungan emosional antara guru denga murid,Guru cenderung diacuhkan murid,tidak ada efek perubahan,dan guru akan dikeluarkan dari sekolah.tanpaa keteladanan,pendidikkan akan berjalan dengan pincang.berikut adalah hal-hal negative yang timbul dari hilangya keteladanan guru ini.
        1.       Tidak ada hubungan emosional antara guru dengan murid.
        2.       Diacuhkan murid
        3.       Tidak ada efek perubahan
        4.       Dikeluarkan dari sekolah



BAB 4
PENGARUH DISIPLIN GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
KEDISIPLINAN masih menjadi barang mewah di negeri ini,termasuk pada guru.Padahal,disiplin adalah salah satu syarat mutlak menggapai kesuksesan dalam menggapai cita-cita besar dalam dunia pendidikan.Tanpa kedisiplinan yang tinggi,kualitas lembaga pendidikan akan kalah dari bansa-bangsa lain yang menerapkan disiplin tinggi,seperti Malaysia,Australia,Cina dan Jepang.Guru sebagai fitur teladan murid harus memberikan contoh yang baik dalam penegakandisiplin ini.
A. Maksimalkan Latihan
      Disiplin adalah syarat mutlak menggapai kesuksesan hidup ,maka mau tidak mau kita harus berlatih secara maksimal dan intensif menjadi orang disiplin.Begitu juga bagi seorang guru.Sebab,dia menjadi teladan disiplin bagi murid-muridnya.Untuk membangun tradisi disiplin yang kuat,ada beberapa hal yang perlu di lakukan.
1.      Ingat selalu manfaat dan kerugianya
Selalu mengingat manfaat besar disiplin akan mendorong seseorang untuk disiplin. Sebagai seorang guru,disiplin manfaatnya sangat besar ,antara lain pembelajaran dapat berjalan secara efektif.baik,dan memuaskan.

2.      Ingat Selalu Cita-Cita
Cita-Cita yang besar selalu membutuhkan kerja keras,semangat pantang menyerah,dan prinsip maju tanpa mengenal mundur.
3.      Ingat Selalu Tanggung Jawab
        Tanggung mendidik dan mempersiapkan masa depan anak bangsa membutuhkan keseriusan dan kerja keras.Seorang guru harus terus mengingat tugas dan tanggung jawab besarnya.Ia tidak boleh menyepelekan dan merendahkan tanggung jawab tersebut.Apabila mengacu pada Human Index Development(HDI),Indonesia menjadi Negara dengan kualitas SDM yang memprihatinkan.
        Berdasarkan HDI tahun 2007,Indonesia berada di peringkat 107 dunia dari 177 negara.Bila di bandingkan dengan Negara sekitar,Tingkat HDI Indonesia jauh tertinggal. HDI merupakan potret tahunan untuk melihat perkembangan manusia di suatu Negara. HDI adalah kumpulan penilaian dari 3 kategori,yakni kesehatan,pendidikan dan ekonomi.Jelas,sudah saatnya Indonesia menjadi sector ppendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan.
        Rendahnya Human Index Indonesia yang berada pada peringkat 107 dari 177 negara dikarenakan budaya baca masyarakat Indonesia  masih rendah.Kalau tanggung jawab guru rendah dalan masalah ini,maka masa depan dunia pendidikan semakin suram dan anak didik tidak akan mampu menjadi actor perubahan dunia yang yang semakin keras kompetisinya, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi prasyarat mutlak yang tidak bias dikompromikan lagi.

4.      Pandai Mengatur Waktu
      Disiplin melaksanakan kegiatan membutuhkan kemampuan mengatur waktu dengan baik,Dari managemen waktu tersbut bias di ketahui mana yang menjadi prioritas. Istilahnya,mana yang masuk kategori pekerjaan wajib (harus dilakukan),sunnah(baik dilakukan),makruh(banyak negatifnya),dan Haram(larangan)dilakukan. Kategorisasi ini akan membawa dampak positif,Artinya, ia harus menyibukkan diri pada sesuatu yang bernilai wajib,baru melakukan sesuatu yang bernilai sunnah.

5.      Tinggalkan Sesuatu yang Tidak Bermanfaat
Seorang guru harus memberikan contoh yang baik dan konstruktif kepada anak didik dan masyarakatnya.

B.     Macam-macamDisiplin
Disiplin sebagai seorang guru terdiri dari banyak hal.
1.       Disiplin Waktu
2.       Disiplin menegakkan Aturan
3.       Disiplin Sikap
4.       Disiplin Dalam Beribadah















BAB V
HAL-HAL YANG DIBENCI MURID
        Guru ideal tidak lepas dari penilaian murid. Untuk itu seorang guru ideal harus mendengarkan aspirasi murid agar perilakunya disenangi murid.Harmonisasi hubungan guru-murid sangat penting untuk efektivitas pembelajaran yang dinamis dan progresif.
Hal-hal yang dibenci murid yaitu:
a)      Berpakaian Kurang Rapi
b)     Jarang Masuk
c)      Pilih Kasih (Tidak Adil)
d)     Suka Memberi PR Tanpa mengoreksi
e)      Berkata Kasar
f)       Suka Menyuruh
g)      Menghukun Semena-mena
h)     Cuek didalam dan di luar kelas
i)       Susah di mintai tolong

BAB VI
MENJADI GURU IDEAL DAN INOVATIF
A.     10 langkah Menjadi Guru Ideal dan Inovatif
        Menjadi guru yang ideal dan inovatif adalah sebuah tuntunan yang tidak bisa dielakkan.Dari gurulah,siswa-siswi membayangkan masa depanya,mencanangkan sebuah impian hidupnya,dan melihat jauh ke angkasa,terbang setinngi langit laksana anak panah yang lepas dari busurnya.Disinilah,seorang guru dituntut menjadi busur yang kuat,dinamis,visioner,dan powerful  sehingga mampu melesatkan potensi dan cita-cita murid tinggi jauh ke angkasa, menjadi orang yang mampu memberikan kemanfaatan penuh bagi kemajuan dunia. Agar menjadi guru ideal dan inovatif yang mampu melesatkan anak panah dengan kekuatan penuh ke angkasa, maka hal-haldi bawah ini bisa menjadi renungan bersama.
1.      Menguasai Materi Pelajaran Secara Mendalam
      Menguasai materi pelajaran adalah syarat utama menjadi guru yang ideal. Dalam konteks ini,seorang guru harus rajin mendalami materi yang di ajarkan, tidak hanya mengandalkan modal awal yang dipunyai.
2.      Mempunyai Wawasan Luas
3.      Komunikatif



4.      Dialogis
      Ingat, tugas guru tidak hanya mengajar, tapi juga menggali potensi terbesar anak didiknya. Tugas ini sulit terlaksana kalau dalam mengajar, seorang guru hanya mengandalkan metode ceramah, sekadar memberikan materi an sich, tanpa ada ruang dialog. Oleh karena itu, dalam metode dialog interaktif ini, guru tidak boleh merasa paling benar, paling pintar, dan paling tahu segala masalah.

5.      Menggabungkan Teori dan Praktik
      Anak didik akan mudah jenuh kalau hanya dijejali dengan teori tanpa ada praktik. Praktik sangat dai perlukan sebagai media menurunkan, mengendapkan, dan melekatkan pemahaman materi pada otak anak didik. Praktik bisa berupa turu langsung ke lapangan atau sekadar ke laboratorium. Dengan praktik ilmu dapat berkembang dengan pesat. Anak-anak pun terlatih untuk menerapkan ilmu yang dipelajari. Dari sinilah anak akan mengevaluasi pemahamannya terhadap materi yang diajarkan.

6.      Bertahap
      Belajar ilmu adalah setahap demi setahap, dari satu, dua, dan seterusnya. Anak tidak merasa berat menerima pelajaran. Pelajaran disampaikan secara step by step sehingga anak bisa memahami materi yang disampaikan.

7.      Mempunyai Variasi Pendekatan
      Dalam proses belajar dan mengajar seorang guru harus mempelajari banyak pendekatan pengajaran. Dengan menguasai pendekatan pengajaran yang banyak proses belajar dan mengajar dapat berjalan secara variatif, tidak monoton dan selalu segar. Seorang guru jangan sampai fanatic terhadap satu pendekatan, karena siswa akan merasa bosandan lelah.
      Dalam konteks ini, guru sangat penting mengikuti berbagai macam pelatihan metodologi pengajaran ssecara teoritis dan praktik, menerapkanya di kelas dan melakukan evaluasi rutin tentang efektifitas metode yang digunakan. Di sinilah pentingnya mempelajari sebanyak mungkin pendekatan pembelajaran agar seorang guru mampu beradaptasi dengan cepat dengan berbagai macam daerah dan siswa yang berbeda-beda.

8.      Tidak Memalingkan Materi Pelajaran
      Dalam mengajar seorang guru harus berkosentrasi penuh pada satu arah, satu target , dan satu tujuanyang dicanangkan,sehingga hasilnya bisa maksimal. Seorang guru harus membuat rencana pembeljaran, target pembelajaran dan evaluasipembelajaran. Hal-hal tersebut bisa digunakan sebagai ukuran dan pengingat kelalaian yang bisa datang sewaktu-waktu secara tidak terduga. Seorang guru juga perlu mempunyai buku catatan pribadi yang memuat materi yang telah disampaikan, pertanyaan-pertanyaan siswa yang belum menjawab atau sudah di jawab tapi masih belum maksimal  dan hal-hal lain yang menyangkut materi pelajaraan yang disampaikan.


9.      Tidak Terlalu Menekan dan Memaksa
      Seorang guru harus berusaha untuk mengajar secara alami tidak terlalu menekan dan memaksa murid. Kalau memaksa dan menekan murid efeknya tidak positif bagi perkembangan psikologisnya. Guru harus bisa menyelami psikologi anak didik,memberikan  materi secara mengalir sesuai falsafah.

10. Humoris, Tapi Serius
      Salah satu cirri guru ideal adalah berwatak dinamis, kompetitif, tapi juga humoris. Di tengah kepenatan pikiran, keletihan fisik dan kebosanan berpikir, humor sangat diperlukan. Dengan selera humor yang tinggi, seorang guru bisa memecah  suasana yang menjenuhkan, menghilangkan kepenatan,dan menyegarkan pikiran anak didik. Sepuluh indicator guru ideal dan inovatif di atas sangat penting dilaksankan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka mempersiapkan anak didik yang siap bersaing dalam kompetisi terbuka diera global sekarang dan yang akan dating.

B.     Mengenal Macam-macam Metodologi Mengajar
      Sebagai seorang guru, kita harus mengenal bermacam-macam metodologi mengajar, agar kegiatan belajar mengajar(KBM)berjalan secara variatif, sehingga guru dan murid  sama-sama semangaat dalam menjalani proses KBM. Metodologi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik  untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga proses belajar berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran tercapai. Ada beberapa metode mengajar yang perlu diketahui oleh pendidik.
1.      Metode Ceramah (Preaching Method)
              Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Ada beberapa kelemahan metode ceramah:
a.       Membuat siswa pasif
b.       Mengandung unsur paksaan kepada siswa.
c.       Membendung daya kritis siswa (Daradjat,1985)
d.       Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
e.       Kegiatan pengajaran menjadi verbalistik (pengertian kata-kata).
f.        Membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah,2000)

Selain terdapat beberapa kelemahan,metode ceramah juga memiliki beberapa kelebihan:
a.       Guru mudah menguasai kelas.
b.       Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
c.       Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d.       Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah,2000).


2.      Metode Diskusi (Discussion method)
Ada beberapa manfaat yang diperoleh jika metode diskusi ini dapat diaplikasikan  dalam proses belajar.
v  Mendorong siswa berpikir kritis.
v  Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
v  Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama.
v  Mengambil satu alternatif  jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang saksama.

Disamping itu metode diskusi juga mempunyai beberapa kelebihan:
ü  Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.
ü  Meyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka bisa saling mengemukakan pendapat mereka.
ü  Membiasakan anak didik untuk mendengarakan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapat mereka.
               Tapi, metode diskusi juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
ü  Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
ü  Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
ü  Daapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
ü  Biasannya orang menyukai pendekatan yng lebih formal.

3.      Metode Demonstrasi (Demonstran method)
              Metide demonstran ialah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media yang relevan dengan pokok pembahasan atau materi yang sedang disajikan.Manfaat psikologis pedagogis dari metide demonstrasi antra lain:
v  Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
v Proses nelajar siswa dapat lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
v Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Selain itu, metide demonstrasi juga mempunyai kelebihab sebagai berikut:
v Membantu anak didik memahami dengan jalas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
v Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
v Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam ceremah dapat diperbarui melalui pengamatan.


4.      Metode Ceramah Plus
          Metode ceramah plus ialah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode yakni metode ceramah dengan metode lainnya.

5.      Metode Resitasi
Metode resitasi ialah suatu metode mengajar yang mengharuskan siswa untuk membuat resume dengan kalimat sendiri.

6.      Metode Percobaan  
Metode percobaan ialah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil itu disampaikan ke kelas dan di evaluasi oleh guru.

7.      Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah cara mengajarkan dengan cara mengajak siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau memyelidiki sesuatu.

8.       Metode Discovery
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan disekolah-sekolah yang sudah maju.Metode ini merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan anak didik.

9.      Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk             menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar.

BAB VII
GURU DAN TRADISI MENULIS YANG RENDAH

A.     Era Informasi
Di tengah era informasi ini dunia tulis menulis telah menjadi bagian yang tak terpisahkan. Di era ini dunia sudah tidak mengandalkan lagi komunikasi dan pertukaran informasi yang lambat tidak efektif dan efisien.Untuk menjadi guru yang ideal seorang pendidik harus memilki kemampuan menulis yang baik khusunya menulis karya ilmiah.
B.     Manfaat Menulis
Apa manfaat menulis? The Liang Ge (1992:1-3) memaparkan enam manfaat menulis,yaitu:
1.       Nilai Kecerdasa
2.       Nilai kependidikan
3.       Nilai Kejiwaan
4.       Nilai Kemasyarakatan
5.       Nilai Keuangan
6.       Nilai Kefilsafatan
C.      Motivasi Menulis
Melihat manfaat besar menulis,maka kita harus memotivasi diri menjadi seorang penulis handal di masa depan.
D.     Pada hakikatnya,menjadi seorang penulis itu mudah. Ia hanya membutuhkan proses bertahap yang harus dilalui dengan kesungguhan, kesabaran dank etelatenan.Di antara syarat menjadi seorang penulis adalah:
§ Rajin Membaca
Pada dasarnya menulis adalah mengeluarkan isi pikiran. Kalo isi kepalakosong.maka tulisanya juga kosong.
§ Semangat Pantang Menyerah
§ Fokus pada bidang ilmu yang dikuasai.Perdalam satu bidang ilmu secara mendalam, supaya tulisa menjadi tajam,berbobot,dan terarah.
§  Membaca tulisan orang lain,di Koran,journal,atau majalah,meneliti judul,pendahuluan,isi,kesimpulan,dan tawaran ide akan membuat kita cepat bisamenulis dengan baik.

E.      Menjadi Penulis Profesional
            Menulis adalah ketrampilan,skills.Jadi, syarat utama menulis adalah latihan terus menerus, tnpa kenal lelah. Lalu, jadikan aktivitas menulis sebagai profesi. Itulah kunci sukses menjadi seorang penulis professional.
            Proses adalah waktu yang dibutuhkan penulis untuk menentukan bentuk, gaya dan tipe tulisannya sendiri sesuai dengan watak,karateristik dan kecenderungannya. Penulis adalah seorang yang independen tidak ma diintervensi oleh pihak luar. Ia hanya menulis dengan hati dan pikiranya sendiri.


BAB VIII
GURU DAN PROBLEM ADMINISTRASI

            SEIRING semakin majunya Dunia pendidikan sekarang ini,berbagai aturan bar uterus bermunculan dengan visi melahirkan guru yang ideal dan inovatif serta provisional dalam bidangnya. Demi meningkatnya skills dan profesionalitas,guru dituntut untuk mengikuti berbagai aturan baru tersebut. Untuk berbagai tunjangan besar, sehingga tidak mengherankan jika anak-anak muda yang bercita-cita  menjadi guru, berbondong-bondong  menyiapkan dirinya secara maksimal dengan formalisasi yang ditetapkan pemerintah.
            Diantara problem administrasi pendidikan yang membebani guru yang sedang popular asekarang antara lain:
A.     Sertifikat
        Sertifikat adalah proses yang harus dilalui seorang guru untuk mendapatkan sertifikat mengajar sebagai tanda bahwa ia telah memenuhi kualifikasi guru ideal sesuai dengan syarat yang ditetapkan pemerintah baik yang berhubungan dengan akademik, social, akuntabilitas public.
        Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, di kemukakan bahwa ssertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai tenaga professional.Berdasarkan pengertian tersebut sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseoranh telah memilki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikkan tertentu seteah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Dengan kata lain sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi  yang dirncang untuk mengetahui penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik.
B.     Sertifikat S-1 atau D-4
        Kompetensi guru adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari. Undang Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menjelaskan”kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus di miliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas ke profesionalan”.
        Salah satu indicator meningkatnya kompetensi guru yang menjadi problem administrasi yang dilahirkan pemerintah di era reformasi ini adalah sertifikasi S-1 atau D-4 bagi semua guru di berbagai tingkatan.Guru harus meningkatkan keilmuanya dengan mengikuti kuliah minimal S-1 atau D-4 , agar bisa menjadi guru yang sah menurut atura pemerintah. Kalau orang itu tidak mempunyai sertifikasi S-1, walau ia mempunyai ilmu yang luas dan matang pada bidangnya tetap saja ia tidak di anggap sebagai guru yang sah menurut standart pemerintah dan berhak mendapatkan bebagai tunjangan.


        Dari problem adminitrasi guru yang dicanangkan pemerintah, ada beberapa catatan kritis yang perlu saya kemukakan disini:
   
        Pertama, sertifikasi dan seertifikasi S-1 atau D-4 adalah terobosan progresif dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru sehingga mereka mampu berkompetensi secara terbuka, obyektif, dan akuntable dalam proses modernisasi sekarang ini.
        Kedua, manfaat dari kebijakan pemerintah ini sangat positif. Banyak guru yang melajutkan kuliah memenuhi kualisasi S-1 atau D-4. Manfaat kuliah ini jelas sangat menunjang kesuksesan lembaga pendidikan yang membutuhkan guru-guru ideal inovatif professional demi mengikuti perkembangan zaman dan mampu melahirkan anak didik yang dinamis dan berkualitas tinggi.
         Ketiga, meski demikiaan, efk negative dari dua kebijakan pemrintah harus diantisipasi dengan langkah-langkah  preventif, kuratif, dan antisipatif.
        Keempat, dalam konteks ini, pemerintah jangan hanya bisa melahirkan sebuah kebijakan tapi juga berpikir bagaimana menimpletasikan kebijakan itu dalam ranah public, sehingga tidak terjadi distosi,anomalli dan ambiguitas esnsi pendidikan.
        Kelima, menjaga integritas intelktual dan moral adalah tugas utama seorang guru  yang mempunyai tugas agung melahirkan generasi masa depan bangsa yang memiliki intiritas moralitas dan kapasitas intelektual yang tinggi dedikasi social dan produktif.


BAB IX
PERAN GURU DI TENGAH MASYARAKAT

            KEBERADAAN guru di tengah masyarakat bisa di jadikan teladan dan rujukan masyarakat sekitar. Posisi strategis seorang guru tidak hanya bermakna pasif, justru harus bermakna aktif progresif. Dalam arti, pasif guru harus bergerak memperdayakan masyarakat menuju kualitas hidup yang baik dan peerfek di di segala aspek kehidupan, khususnya pengetahuan, moralitas,social, budaya,dan ekonomi kerakyatan. Karena itu guru memiliki beberapa peran penting di tengah masyarakat, antara lain:
A.     Pendidik
        Ilmu seorang guru, khususnya guru agama, harus di tularkan ke masyarakat,agar nilai kemanfaatannya lebih besar tidak hanya diberikan kepada anak-anak di sekolah. Orang tua murid harus diberikan pencerahan ilmu tentang  pentingnya tanggung jawab amal di hadapan allah, pentingnya mendidik anak ssecara bertanggung jawab, wajibnya bekerja yang halal, dijauhkan dari pekerjaan yang dilarang, dan menekankan hidup bersama yang harmonis, kolektif, dan dinamis bersama elemen masyarakat yang lain.
        Sinergi dari pendidikan orang tua dan anak didik ini akan membuat lingkungan tersebut menjadi lingkungan ilmiah yang asri, nyaman,indah, tenang dan penuh cahaya ketuhanan yang suci nan agung. Selain tempat yang kondusif perlu jugs pengawasan yang intensif dari orang tua secara bergiliran terhadap lingkungan belajar anak dan lingkungan ini, sehingga dapat berjalan denan aman, tenang, nyaman dan indah. Lebih efektif lagi, kalau di bentuk organisasi atau paguyupan lingkungan belajar, diberi nama sesuai dengan kesepakatan bersama.Bapak guru bisa menjadi fasilitator terciptanya lingkungan belajar masyarakat secara kolektif ini, yang meliputi orang tua dan anak-anaknya.
B.     Penggerak Potensi
        Selain sebagai pendidik,ia seorang penggerak yang aktif menggerakan potensi besar umat untuk ssejahtera, kemajuan, dan kemakmurannya. Jangan sampai potenssi besar alam, misalnya, dimanfaatkan oleh pihak industry untuk melakukan eksploitasi secara semena –mena, sementara rakyat sekitar tidak dapat apa-apa.
C.      Pengatur Irama
        Dalam kehidupan social, pada dasarnya potensi masyarakat sangat banyak, bervariasi dan kompleks.Potensi tersebut ada pada generasi tua dan muda,kalangan kelas atas, menengah dan bawah. Disinilah peran guru sebagai pengatut irama harus jeli membaca potensi seseorang, menempatkanya pada posisi yang tepat dan mengatur irama permainan yang saling melengkap, menyampurnakan, dan menutupikelemahan masing-masing

D.     Penengah Konflik
        Dalam kehidupan bermasyarakat, masalah adalah bagian dari variasi kehidupan sehari-hari. Masalah dating sislih berganti. Setiap orang pasti mempunyai masalah, baik yang berhubungan dengan dirinya atau orang lain. Di sinilah peran guru sebagai penengah konflik mampu mencari solusi dari masalah yang ada dengan kepala dingin, mengedepankan akal dan hati dari pada nafsu amarah, mengutamakan pendekatan psikologis persuasive dari pada emosional oportunis sangat dinantikan demi terciptanya kerukunan warga.
        Orang yang mampu menengahi konflik adalah mereka yang bebas kepentingan, netral, tidak memihak kedua kelompok yang bertikai. Ia mampu berdiri tegak di antara dua kepentingan, tidak ada keberpihakan yang ada adalah obyektifitas, kedewasaan, kematangan dan responsibilitas yang tinggi. Seorang guru harus memosisikan diri sebagai pihak pemersatu lingkungan yang menjadga harmoni dan solidaritas social. Jika kondisi masyarakat berjalan secara rukun dan kompak, maka agenda pendidikan dan ekonomi dapat berjalan dengan lancer dan efektif.
E.      Pemimpin Kultural
        Peran-peran di atas dengan sendirinya menempatkan seorang guru sebagai pemimpin cultural, pemimpin yang lahir dan muncul dari bawah secara alami berkat potensi, aktualisasi dan kontribusi besarnya dalam pemberdayaan potensi masyarakat. Seorang guru lebih enjoy bersama rakyat, menjadi pemimpin cultural yang bebas dari kepentingan pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab.
        Dalam semua situasi, seorang guru harus selalu menghiasi dirinya, lahir dan batin dengan kejujuran dan keteladanan yang menjadi sumber kepercayaan masyarakat. Ketulusan, semangat pengorbanan dan senang melihat kebahagiaan orang lain membuatnya semakin di cintai rakyat. Eksistensi guru dengan fungsinya di tengah masyarakat, sebagaimana keterangag di atas seyoyanya bisa di lakukan.

  
BAB X
GURU DAN KEMANDIRIAN EKONOMI

        MASALAH klasik yang sering di hadapi guru dan selalu menjadi  alasan penyebab tidak adanya profesionalitas guru adalah masalah kesejahteraan. Kesejahteraan guru menjadi problem akut yang sukar di pecahkan. Pertarunagan elite politik tidak kunjung reda. Politik telah menjadi penghalang memberikan kesejahteraan layak kepada guru. Dalam masalah kesejahteraan keluarga, guru harus kreatif membuka usaha baru yang bisa menunjang kebutuhan rumah tangganya, sehingga tidak mengganggu aktivitas pendidikanya. Berikut ada beberapa langkah mengembangkan ekonomi keluarga, antara lain:
A.     Pentingnya Usaha Sampingan
      Membuka usaha saampingan sangat penting untuk menegakkan kemandirian dan mengurangi ketergantungan. Dalam membuka usaha baru ini, seorang guru harus mempelajari ilmu usaha praktis, Misalnya, kemampuan membaca, menangkap, dan memanfaatkan peluang, kemampuan mengembangkan relasi, kemampuan berkopetisi dengan pelaku usaha lainya,fungsi strategis managemen pemasaran, dan lain-lain.
B.     Langsung Praktik
      Membuka usaha tidak hanya melalui teori, justru yang paling menentukan adalah praktik. Di mana pun, pratik selalu memegang peranan penting dalam mengasah dan meningkatkan ketajaman insting bisnis seseorang. Dengan belajar dari pengalaman, seseorang akan semakin cerdas dan matang. Dia bisa mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya dalam dunia bisnis.
      Jatuh bangun dalam bisnis adalah hal biasa. Namun komitmen dan konsistensi akan membawa kea rah kemajuan sedikit demi sedikit. Pantang menyerah ketika menuai kegagalan dan tidak cepat puas ketika menuai kesuksesan adalah salah saty cirri usahawan sukses.
C.      Relasi Mengembangkan
      Bisnis akan berkembang dengan cepat kalau seseorang mempunyai kesadaran membangun dan mengembangkan jaringan yang kuat dan luas. Semakin banyak relasi, semakin banyak peluang kerjasama dengan banyak lembaga.
D.     Meningkatkan Daya Saing
      Persaingan adalah hal yang alami. Tidak ada hidup tanpa persaingan, Persaingan muncul karena setiap manusia ingin menjadi pemenang dalam percaturan hidup. Seorang wirausahawan harus siap berkopetisi dengan elemen wirausahawan yang lain.
E.      Membangun Sesama
      Ketika sudah sukses, menjadi guru dan pengusaha sekaligus, jangan lupa membantu sesama, khususnya mereka yang dalam kondisi kekurangan, fakir miskin, yatim piatu, orang jompo, anak jalanan dan kaum dhu’afa lainnya. Lebih utama lagi kalau menolong anak jalanan dengan cara memberikan beasiswa pendidikan. Karena, pendidikan adalah investasi masa depan yang tidak akan pernah habis.



BAB XI
MENENGOK GURU DI NEGARA MAJU


      Belajar bagaimana potret guru di Negara maju sangat efektif untuk membandingkan kondisi guru di Indonesia. Lepas dari megahnya bangunan, lengkapnya fasilitas yang serba canggih dan iklim intelektualitas yang kondusif, dan kompetitif, peran guru jelas di atas segalanya. Lalu, seperti apa peran guru di Negara maju yang bisa kita contoh untuk mengembangkan potensi guru di Negara tercinta ini?
A.      Menghayati Pendidikan Sebagai Bagian Hidup
B.      Metode Pengajaran Yang Sistematis
C.       Menekankan Riset Lapangan Secara Analitis
D.      Efektivitas Pengajaran
E.      Akselerasi Pendidikan


BAB XII
PENUTUP

              Menjadi guru ideal dan inovatif yang mendepankan orifesionalisme adalah harapan semua guru di Negara tercinta ini. Guru yang mampu membimbing dan mendorong anak didiknya sehingga mampu mencapai kualitas bertaraf nasional dan internasional. Peningkatan kualitas dan kompetensi dalam penguasa materi, metodologi pengajaran, dan penguasaan informasi adalah sarat mitalak menggapai cita-cita besar diatas.
              Tidak semua guru di negeri ini mampu melakukan hal ideal diatas. Ada banyak kendala, mulai dari ketiadaan biaya,usia yang dudah lanjut ,kesibukan dan alas an lain yang membuat guru tidak mampu memenuhi cita-cita besarnya, apalagi harus memenuhi persyaratan yang diwajibkan Negara, dan hal ini sertifikasi dan stratifikasi S1.
              Namun bagi guru-guru muda khususnya tidak ada alas an yang membuat mereka mundur, melihat dan menuju kebelakang.Sebab, masa depan, tantangan , dan peluang sudah ada didepan.Kalau tidak berani mebghadapi tantangan dan mengambil peluang didepan, maka orang lain akan mengambilnya hidup adalah kompetisi. Jadi, barang siapa yang tidak berani berkompetisi , maka secara alamiah ia akan tersisih dan termarginalkan dalm arus perubahan dahsyat diera produktifitas ilmu pengetahuan dan teknologi modern. 

0 comments:

Post a Comment