EDUCATIONAL BASIC CONCEPT
Disusun Oleh :
Nama
: ....................
Nim : .........................
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS ......................................................................
2010
BAB
1
SIAPA
YANG PANTAS BISEBUT GURU?
Guru adalah kunci pendidikan. Artinya, jika
guru sukses maka kemungkinan besar
murid-muridnya akan sukses. Guru adalah figur inspirator dan motivasi murid
dalammengukir masa depannya. Jika guru mampu menjadi sumber inspirasi dan
motivasi bagi anak didiknya, maka hal itu akan menjadi kekuatan anak didik
dalam mengejar cita-cita besarnya di masa depannya. Kita lihat saja kisah-kisah
orang yang telah berhasil meraih kesuksesan, kesuksesan mereka tidak lepas dari
peran seorang guru yang hebat dan selalu mendorong mereka untuk mencapai hasil
terbaik dan cepat dan merasa puas dengan prestasi yang diraih.
Peran
guru sangat vital bagi pembentukan kepribadian ,cita-cita dan misi yang menjadi
impian hidup anak didiknya di masa depan. Dibalik kesuksesan murid,selalu ada
guru yang memberikan inspirasi dan motivasi besar pada dirinya sebagai sumber
stamina dan energi untuk selalu balajar dan bergerak mengejar ketertinggalan
,menggapai kemajuan menorehkan prestasi spektakuler dan prestisius dalam
punggung sejarah kehidupan manusia.
A.
Kriteria Guru
Menurut
Husnul Chotimah guru dalam artian sederhana adalah orang yang memfasilitasi
alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik. Sementara
masyarakat memendang guru sebagai orang yang melaksanakan pendidikan disekolah,
masjid, mushala atau tempat-tempat lain. Semua orang sependapat bila guru
memegang peranan penting dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui
pendidikan.
Menurut
Prof. Herawati Susilo MSc Ph.D,pakar pendidikan Universitas Negeri Malang, ada
enam kriteria guru masa depan, yaitu balajar sepanjang hayat, literate sains
dan teknologi, menguasai bahasa inggris dengan baik, terampil melaksanakan
penelitian tidakan kelas, rajin menghasilkan karya tulis ilmiah, dan mampu
menghasilkan peserta didik berdasarkan filosofi kontruktivisme dengan
pendekatan kontekstual.
Ada
beberapa kriteria guru yang seharusnya dimiliki bangsa Indonesia menurut husnul
chotimah yang pertama yaitu dapat
membagi waktu dengan baik artinya dapat membagi waktu antara tugas utama
sebagai guru dan tugas dalam keluarga ,serat dalam masyarakat ,kedua rajin
membaca ,ketiga banyak menulis ,ke empat
gemar melakukan penelitian . Ke empat criteria tersebut sangat diperlukan
seorang guru untuk menjadi guru ideal.
Menurut
Wijaya Kusumah guru ideal adalah sosok guru yang mampe menjadi panutan dan
selalu member i keteladanan . Ilmunya
seperti mata air yang tak pernah habis ,semakin diambil semakin jernih airnya .
Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya .Dari
pengertian diatas guru ideal dapat dijelaskan sebagai berikut pertama guru yang
memahami benar profesinya , kedua guru yang ideal adalah guru yang rajin
membaca dan menulis ,ketiga guru ideal adalah guru yang sensitif terhadap waktu
,ke empat guru ideal adalah guru yang kreatif dan inovatif,guru yang kreatif
adalah guru yang selalu bertanya pada dirinya sendiri apakah dia sudah menjadi
guru yang baik? Apakah dia sudah mendidik dengan benar? Apakah anak mdidiknya
mengerti pelajaran yang ia sampaikan ? dia selalu melakukan introspeksi
diri dan memperbaiki diri. Terakhir guru
ideal adalah guru yang mempunyai lima kecerdasan. Lima kecerdasan itu adalah
kecerdasan intelektual , kecerdasan moral, kecerdasan sosial , kecerdasan
emosional, dan kecerdasan motorik.
Dalam bidang pendidikan , pemegang kunci dalam
pengembangan daya kreatifitas anak adalah guru.
Douglas
Brown J. Menamakan guru yang kreatif dengan sebutan teacher scholar . Brown ciri-ciri
seorang teacher scholar sebagai berikut:
1.
Mempunyai keingintahuan yang tinggi selalu mempelajari atau
mencari tahu tentang segala sesuatu yang masih belum jelas dipahaminya .
2.
Setiap hal dianlisis terlebih dahulu kemudian disaring ,
dikualifikasi untuk ditelaah dan dimengerti
lalu di endapkan dalam gudang pengetahuannya
3.
Memiliki intuisi yang tajam , yaitu kemampuan bahwa
sadar yang menghubungkan gagasan-gagasan
lama guna membentuk ide-ide baru.
4.
Self
disciple . Hal ini mengandung arti bahwa guru kreatif itu memiliki
kemempuan untuk melakukan
pertimbangan-pertimbangan sebelum mengambil keputusan akhir.
5.
Tidak akan puas dengan hasil sementara . Ia tidak menerima
begitu saja setiap hasil yang belum memuaskannya.
6.
Suka melakukan introspeksi . Sifat ini mengandung kemampuan
untuk menaruh kepercayaan terhadap gagasan-gagasan orang lain.
7.
Mempunyai kepribadian yang kuat
Seorang guru harus mampu menjadi
fasilitator bagi setiap anak didiknya.Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan
seorang guru untuk menjadi fasilitator proses kreatif dalam pembelajaran yang pertama
yaitu kemampuan untuk mengakomodasi gaya belajar setiap siswa,kedua menciptakan suasana belajar yang
menggairahkan,ketiga kemampuan menanamkan nilai dan keterampilan hidup dengan
kapasiatas yang benar bagi siswa, keempat menghilangkan segala hambatan dalam
belajar dengan membangun interaksi, kedekatan, dan komunikasi dengan siswa baik
secara verbal maupun non verbal.
Dari pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan mengenai
criteria guru ideal.
1.
Orang yang mempunyai kompetensi tinggi dengan banyak
membaca, menulis dan meneliti, Ia adalah figure yang senang dengan pengembangan
diri terus menerus, tidak merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki.
2.
Mempunyai moral yang baik, bias menjadi teladan, dan member
contih perbuatan,tidak sekedar menyuruh dan berorasi.
3.
Mempunyai skills
yang baik untuk berkompetisi dengan elemen bangsa yang lain dan sebagai sumber
inspirasi dan motivasi kepada anak didik.
4.
Mempunyai kreatifitas dan inovasi tinggi dalam mengejar
sehingga menarik dan memuaskan anak didik.
5.
Mempunyai tanggung jawab social dengan ikut berpartisipasi
dalam menyelesaikan problem-problem social kemasyarakatan.
B. syarat guru
Dalam
perspektif agama, syarat menjadi guru yang ideal ada dua puluh macam yaitu:
1.
Selalu istiqomah kepada allah SWT.
2.
Senantiasa berlaku takut kepada allah dalam segala ucapan
dan tindakan.
3.
Senantiasa bersikap tenang.
4.
Senantiasa bersikap wara’.
5.
Slalu bersikap tawadhuk.
6.
Selalu bersikap khusyuk kepada allah SWT.
7.
Menjadikan allah SWT sebagai tempat meminta pertolongan
dalam segala keadaan.
8.
Tidak menjadikan ilmunya sebagai tangga mencapai keuntungan
duniawi, baik jabatan, harta, popularitas, atau agar lebih maju disbanding
temannya yang lain.
9.
Tidak diskriminatif terhadap murid.
10.
Bersikap zuhud dalam kehidupan dunia.
11.
Menjauhkan diri dari tempat-tempat yang rendah dan hina.
12.
Menjauhkan diri dari tempat-tempat kotor dan maksiat
walaupun jauh dari karamaian.
13.
Selalu menjaga syiar-syiar islam dan zhahir-zhahir hukum
14.
Menegakkan sunah-sunah dan menghapus segala hal yang
menghapus unsur bid’ah.
15.
Membiasakan diri melakukan sunah.
16.
Bergaul dengan akhlak yang baik.
17.
Membersihkan hati dan tindakan dari akhlak yang jelek dan
dilanjutkan dengan perbuatan yang baik.
18.
Senantiasa bersemangat untuk mengembangkan ilmu dan
bersungguh-sungguh dalam setiap aktivitas ibadah.
19.
Tidak boleh membeda-bedakan status, nasab dan usia dalam m
engambil hikmah dari semua orang.
20.
Membiasakan diri untuk menyusun dan merangkum pengetahuan.
C. Fungsi
dan tugas guru
Selain sebagai akror utama kesuksesan
pendidikan yang dicanangkan, ada beberapa fungsi dan tugas lain seorang guru
antara lain:
1.
Educator
(pendidik)
Tugas
utama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan materi pelajaran yang
diberikan kepadannya. Sebagai seorang educator ilmu adalah syarat utama,
membaca, menulis, berdiskusi mengikuti informasi, dan responsif terhadap
masalah.
2.
Leader
(pemimpin)
Guru
juga seorang pemimoin kelas, maka ia harus dapat menguasai kelas , sebagai
seorang pemimpin guru harus terbuka, demokratis dan menghindari cara-cara
kekerasan.
Seorang guru harus suka mengedepankan
musyawarah dengan murid-muridnya untuk mencapi kesepakatan bersama yangt
dihargai semua pihak dan ia juga harus mendengarkan aspirasi dari
murid-muridnya mengenai pembelajaran yang disampaikannya walau itu berupa
kritik mpedas sekalipun.
3.
Fasilitator
Sebagai
seorang fasilitator guru bertugas menfasilitasi murid untuk menemukan dan
mengembangkan bekatnya secara pesat, menemukan bajat anak didik dan memecahkan
persoalan mudah.
Guru
sebagai fasilitator sedikitnya harus memiliki tujuh sikap seperti yang di
identifikasikan oleh Roger
1. Tidak
brlebihan mempertahankan pendapat dan keyakinannya atau kurang terbika.
2. Dapat
lebih mendengarkan peserta didik
terutama tentang aspirasi dan persaannya.
3. Mau
dan mampu menerima ide peserta didik yang inovatif, kreatif, bahkan yang sulit
sekalipun.
4. Lebih
meluangkan perhatiannya terhadap hubungan dengan peserta didik seperti halnya
terhadap bahan pembelajaran .
5. Dapat
menerima komentar balik, baik yang bersifat positif maupun negatif, dan
memerimanya sebgai pandangan yang konstruktif
terhadap diri dan perilakunnya.
6. Toleran
terhadap keslahan yang dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran.
7. Menghargai
prestasi peserta didik meskipun biasannya mereka sudah tahu prestasi yang sudah
dicapainnya.
4.
Motivator
Sebagai motivator seorang guru harus
mampu membangkitkan semangat dan menghibur
serta mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup
keluarganya . Dibawah ini akan diuraikan beberapa prinsip dan motivasi belajar
supaya mendapat perhatian dari pihak perencanaan pengajaran , khususnya dalam
rangka perencanaan kegiatan belajar nmengajar:
a) Kebermaknaan
Siswa akan suka termotivasi belajar apabila hal-hal yng dipelajari
mengandung makna tertentu baginya.
b)
Modelling
Siswa akan suka memperoleh tingkah laku
baru bila disaksikan dan ditirunya.
c) Komunikasi Terbuka
Siswa lebih suka belajar bila penyajian
terstruktur, supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pengawasan siswa.
d) Prasyarat
e) Novelty
Siswa akan lenih senang belajar bila
perhatiannya ditarik dengan penyajian-penyajian yang baru atau masih asing.
f)
Latihan/praktik
yang aktif dan bermanfaat
Siswa lebih senang belajar jika
mengambil bagian yang aktif dalam latihan untuk mencapai tujuan pengajaran.
g)
Latihan
terbagi
Siswa lebih senang belajar jika latihan
dibagi-bagi dalam kurun waktu yang pendek.
h)
Kurangi
secara sistematik paksaan belajar
i)
Kondisi
yang menyenangkan
Siswa lebih senang melanjutkan
pelajarannya dengan kondisi pengajaran yang menyenangkan.
5.
Administrator
Sebagai guru tugas administrasa sudah
melekat dalam dirinya.Urusan yang ada dalam pendidikan formal biasanya memakai
prosedur administrasi yang rapid an tertib, dalam mengajar guru harus mengabsen
terlebih dahulu, mengisi jurnal kelas dengan lengkap, ia juga harus membuat
laporan berkala sesuai dengan sistem administrasi sekolah
6.
Evaluator
Sebaik
apapun kualites pembelajaran pasti ada kelemahan yang perlu dibenahi dan
disempurnakan. Untuk para murid guru dapat menggunakan metode lisan namun akan
lebih obyaktif jika menggunakan tulisan dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan kritis dalam lembar khusus yang berisi masukan bebas dengan
tanpa identitas nama muridnya sehingga mereka tidak terbebani dengan apa yang
akan ditulisnya.
D. Tanggung Jawab Guru
Dalam
melakukan fungsi dan tugas mulianya seorang guru harus melandasinya dengan
tanggung jawab yang besar dalam dirinya, tanggung jawab yang disadari tidak
dengan kebutuhan finansial saja namun tanggung jawab yang besar bagi kemajun
negeri tercinta.
Ia juga harus sadar bahwa
kesuksesanya menjadi harga mati bagi lahirnya kader-kader bangsa yang
berkualitas, oleh karena itu ia harus menekuni profesinya dengan penuh
kesungguhan dan kerja keras.
BAB 2
GURU PEMBUKA JENDELA DUNIA SISWA
Guru adalah salah stu jendela
melihat dunia bagi anak didiknya, selain kedua orang tuanya, televise, internet
dan lain-lain . Guru masih memegang paranan penting dalam membukakan pikiran
siswa untuk melihat dunia yang berkembang dengan cepat dan dinamis.
Televisi telah menjadi media entertainment
murni bukan sebagai media edukatif yang bermanfaat bagi pengembangan
pendidikan. Pikiran anak yang masih lembut rentan terhadap pengaruh dunia luar
menonton tayangan seperti itu dapat menimbulkan kegekisahan, rasa takut , dan horor dibenaknya seta tayangan tersebut
akan memotivasinnya untuk melakukan perbuatan jahat dan dosa.
Televisi adalah salah satu contoh
potret realitas dunia global yng penuh dengan ambigu, di satu sisi televisi
bermanfaat bagi mereka yang bias mengambil hikmahnya namun di sisi lain
televise menimbulkan dampak negatif yang dahsyat dan luar biasa, berikut dalah
beberapa media yang berdampak besar bagi anak-anak:
ü Radio
dan Televisi
ü Internet
ü Majalah
dan Cerpen Anak
ü Komik
dan Novel
Dari
media tersebut guru dapat memberikan penjelasan kepada murid mana yang positif
dan mana yang negatif , mana yang bisa ditiru untuk menjadi orang yang sukses
dan mana yang harus ditinggalkan untuk mencegah kerusakan dan kehancuran dimasa
depan, dengan kiat-kiat dan tips khusus yang konstruktif.
Berikut
beberapa tugas guru yaitu:
ü Memahami
globalisasi
ü Memberikan
penilaian objektif
ü Menerapkan
prinsip progresif dan selektif
BAB
3
GURU
MENGAJAR SEKALIGUS MENDIDIK
Guru adalah aktor penting kemajuan peradaban bangsa ini. Dialah yang
diharapkan mampu membentuk kepribadian, karakter, moralitas ,dan kapabilitas
intelektual genersi muda bangsa ini . Berawal dari gurulah seorang murid
mengenal ilmu
A.
Pentingnya
Keteladanan
Tugas
seorang guru adalah mengajar sekaligus mendidik,maka keteladanan dari seorang
guru menjadi harga mati yang tidak bias ditawar-tawar .Keteladanan adalah suatu
yang dipraktikkan,diamalkan bukan hanya dikutbahkan,diperjuangkan,diwujudkan
dan di buktikan.Keteladanan adalah perilaku yang sesuai dengan norma,nilai,dan
aturan yang ada dalam agama,adat istiadat,dan aturan Negara.dalam kehidupan
sehari-hari,ketiga hal tersebut tidak bisa di pisahkan.Guru berkewajiban
menaati aturan-aturan yang pada agama.Guru berkewajiban menghormati norma yang
ada.Sebagai warga Negara,guru berkewajiban mematuhi aturan Negara yang
ada.tanggung jawab menaati ketiga aturan tersebut bagi guru menjadi lebih,karena
ia adal;ah sosok yang di gugu dan ditiru.Ucapannya di gugu,dan sikap
perilakunya ditiru.melihat tugas dan funsinya yang agung dan mulia
inilah,seorang guru menjadi pahlawan bangsa yang sangat besar jasanya.
Seorang
guru harus benar-benar mampu menempatkan diri pada porsi yang benar.Porsi yang
benar yang dimaksudkan bukan berarti bahwa guru harus membatasi komunikasinya
dengan siswa atau bahkan dengan sesama guru,tetapi yang penting bagaimana
seorang guru tetap secara itensif komunikasinya dengan seluruh warga
sekolah,khususnya anak didik,namun tetap berada pada jalur dan batas-batas yang
jelas.Seorang guru bahkan harus mampu membuka diri untuk menjadi teman bagi
siswanya,dan tempat siswanya berkeluh kesah terhadap persoalan belajar yang di
hadapi.Namun,dalam porsi ini,ada satu hal yang mesti diperhatikan,bahwa dalam
kondisi apapun,siswa harus tetap menganggap guru sebagai sosok yang wajib ia
teladani,meski dalam praktiknya diperlakukan siswa layaknya sebagai teman.Berkomunikasi
secara itnsif dengan seluruh siswa sangat penting bagi guru dalam upaya
menggali potensi yang dimilki masing-masing siswa.
B. Efek Negatif Hilangnya Keteladanan
Ada beberapa dampak negative
hilangnya keteladanan guru bagi anak didik,diantaranya,tidak ada hubungan
emosional antara guru denga murid,Guru cenderung diacuhkan murid,tidak ada efek
perubahan,dan guru akan dikeluarkan dari sekolah.tanpaa keteladanan,pendidikkan
akan berjalan dengan pincang.berikut adalah hal-hal negative yang timbul dari
hilangya keteladanan guru ini.
1.
Tidak ada hubungan emosional antara guru dengan murid.
2.
Diacuhkan murid
3.
Tidak ada efek perubahan
4.
Dikeluarkan dari sekolah
BAB 4
PENGARUH DISIPLIN GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
KEDISIPLINAN
masih menjadi barang mewah di negeri ini,termasuk pada guru.Padahal,disiplin
adalah salah satu syarat mutlak menggapai kesuksesan dalam menggapai cita-cita
besar dalam dunia pendidikan.Tanpa kedisiplinan yang tinggi,kualitas lembaga
pendidikan akan kalah dari bansa-bangsa lain yang menerapkan disiplin
tinggi,seperti Malaysia,Australia,Cina dan Jepang.Guru sebagai fitur teladan murid
harus memberikan contoh yang baik dalam penegakandisiplin ini.
A. Maksimalkan Latihan
Disiplin
adalah syarat mutlak menggapai kesuksesan hidup ,maka mau tidak mau kita harus
berlatih secara maksimal dan intensif menjadi orang disiplin.Begitu juga bagi
seorang guru.Sebab,dia menjadi teladan disiplin bagi murid-muridnya.Untuk
membangun tradisi disiplin yang kuat,ada beberapa hal yang perlu di lakukan.
1.
Ingat
selalu manfaat dan kerugianya
Selalu mengingat manfaat besar disiplin
akan mendorong seseorang untuk disiplin. Sebagai seorang guru,disiplin
manfaatnya sangat besar ,antara lain pembelajaran dapat berjalan secara efektif.baik,dan
memuaskan.
2.
Ingat
Selalu Cita-Cita
Cita-Cita yang besar selalu membutuhkan
kerja keras,semangat pantang menyerah,dan prinsip maju tanpa mengenal mundur.
3.
Ingat
Selalu Tanggung Jawab
Tanggung
mendidik dan mempersiapkan masa depan anak bangsa membutuhkan keseriusan dan
kerja keras.Seorang guru harus terus mengingat tugas dan tanggung jawab
besarnya.Ia tidak boleh menyepelekan dan merendahkan tanggung jawab
tersebut.Apabila mengacu pada Human Index
Development(HDI),Indonesia menjadi Negara dengan kualitas SDM yang
memprihatinkan.
Berdasarkan
HDI tahun 2007,Indonesia berada di peringkat 107 dunia dari 177 negara.Bila di
bandingkan dengan Negara sekitar,Tingkat HDI Indonesia jauh tertinggal. HDI
merupakan potret tahunan untuk melihat perkembangan manusia di suatu Negara.
HDI adalah kumpulan penilaian dari 3 kategori,yakni kesehatan,pendidikan dan
ekonomi.Jelas,sudah saatnya Indonesia menjadi sector ppendidikan sebagai
prioritas utama dalam program pembangunan.
Rendahnya
Human Index Indonesia yang berada pada
peringkat 107 dari 177 negara dikarenakan budaya baca masyarakat Indonesia masih rendah.Kalau tanggung jawab guru rendah
dalan masalah ini,maka masa depan dunia pendidikan semakin suram dan anak didik
tidak akan mampu menjadi actor perubahan dunia yang yang semakin keras
kompetisinya, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi prasyarat mutlak
yang tidak bias dikompromikan lagi.
4.
Pandai
Mengatur Waktu
Disiplin melaksanakan kegiatan membutuhkan
kemampuan mengatur waktu dengan baik,Dari managemen waktu tersbut bias di
ketahui mana yang menjadi prioritas. Istilahnya,mana yang masuk kategori
pekerjaan wajib (harus dilakukan),sunnah(baik dilakukan),makruh(banyak
negatifnya),dan Haram(larangan)dilakukan. Kategorisasi ini akan membawa dampak
positif,Artinya, ia harus menyibukkan diri pada sesuatu yang bernilai
wajib,baru melakukan sesuatu yang bernilai sunnah.
5.
Tinggalkan
Sesuatu yang Tidak Bermanfaat
Seorang
guru harus memberikan contoh yang baik dan konstruktif kepada anak didik dan masyarakatnya.
B. Macam-macamDisiplin
Disiplin
sebagai seorang guru terdiri dari banyak hal.
1.
Disiplin Waktu
2.
Disiplin menegakkan Aturan
3.
Disiplin Sikap
4.
Disiplin Dalam Beribadah
BAB V
HAL-HAL
YANG DIBENCI MURID
Guru ideal tidak lepas dari penilaian
murid. Untuk itu seorang guru ideal harus mendengarkan aspirasi murid agar
perilakunya disenangi murid.Harmonisasi hubungan guru-murid sangat penting
untuk efektivitas pembelajaran yang dinamis dan progresif.
Hal-hal
yang dibenci murid yaitu:
a)
Berpakaian Kurang Rapi
b)
Jarang Masuk
c)
Pilih Kasih (Tidak Adil)
d)
Suka Memberi PR Tanpa mengoreksi
e)
Berkata Kasar
f)
Suka Menyuruh
g)
Menghukun Semena-mena
h)
Cuek didalam dan di luar kelas
i) Susah
di mintai tolong
BAB VI
MENJADI
GURU IDEAL DAN INOVATIF
A. 10 langkah Menjadi Guru Ideal dan Inovatif
Menjadi guru yang ideal dan inovatif
adalah sebuah tuntunan yang tidak bisa dielakkan.Dari gurulah,siswa-siswi
membayangkan masa depanya,mencanangkan sebuah impian hidupnya,dan melihat jauh
ke angkasa,terbang setinngi langit laksana anak panah yang lepas dari busurnya.Disinilah,seorang
guru dituntut menjadi busur yang kuat,dinamis,visioner,dan powerful sehingga mampu
melesatkan potensi dan cita-cita murid tinggi jauh ke angkasa, menjadi orang
yang mampu memberikan kemanfaatan penuh bagi kemajuan dunia. Agar menjadi guru
ideal dan inovatif yang mampu melesatkan anak panah dengan kekuatan penuh ke
angkasa, maka hal-haldi bawah ini bisa menjadi renungan bersama.
1.
Menguasai
Materi Pelajaran Secara Mendalam
Menguasai materi pelajaran adalah syarat
utama menjadi guru yang ideal. Dalam konteks ini,seorang guru harus rajin
mendalami materi yang di ajarkan, tidak hanya mengandalkan modal awal yang
dipunyai.
2.
Mempunyai
Wawasan Luas
3.
Komunikatif
4.
Dialogis
Ingat, tugas guru tidak hanya mengajar,
tapi juga menggali potensi terbesar anak didiknya. Tugas ini sulit terlaksana
kalau dalam mengajar, seorang guru hanya mengandalkan metode ceramah, sekadar
memberikan materi an sich, tanpa ada
ruang dialog. Oleh karena itu, dalam metode dialog interaktif ini, guru tidak
boleh merasa paling benar, paling pintar, dan paling tahu segala masalah.
5.
Menggabungkan
Teori dan Praktik
Anak didik akan mudah jenuh kalau hanya
dijejali dengan teori tanpa ada praktik. Praktik sangat dai perlukan sebagai
media menurunkan, mengendapkan, dan melekatkan pemahaman materi pada otak anak
didik. Praktik bisa berupa turu langsung ke lapangan atau sekadar ke laboratorium.
Dengan praktik ilmu dapat berkembang dengan pesat. Anak-anak pun terlatih untuk
menerapkan ilmu yang dipelajari. Dari sinilah anak akan mengevaluasi
pemahamannya terhadap materi yang diajarkan.
6.
Bertahap
Belajar ilmu adalah setahap demi setahap,
dari satu, dua, dan seterusnya. Anak tidak merasa berat menerima pelajaran.
Pelajaran disampaikan secara step by step
sehingga anak bisa memahami materi yang disampaikan.
7.
Mempunyai
Variasi Pendekatan
Dalam proses belajar dan mengajar seorang
guru harus mempelajari banyak pendekatan pengajaran. Dengan menguasai
pendekatan pengajaran yang banyak proses belajar dan mengajar dapat berjalan
secara variatif, tidak monoton dan selalu segar. Seorang guru jangan sampai
fanatic terhadap satu pendekatan, karena siswa akan merasa bosandan lelah.
Dalam konteks ini, guru sangat penting
mengikuti berbagai macam pelatihan metodologi pengajaran ssecara teoritis dan
praktik, menerapkanya di kelas dan melakukan evaluasi rutin tentang efektifitas
metode yang digunakan. Di sinilah pentingnya mempelajari sebanyak mungkin
pendekatan pembelajaran agar seorang guru mampu beradaptasi dengan cepat dengan
berbagai macam daerah dan siswa yang berbeda-beda.
8.
Tidak
Memalingkan Materi Pelajaran
Dalam mengajar seorang guru harus
berkosentrasi penuh pada satu arah, satu target , dan satu tujuanyang
dicanangkan,sehingga hasilnya bisa maksimal. Seorang guru harus membuat rencana
pembeljaran, target pembelajaran dan evaluasipembelajaran. Hal-hal tersebut
bisa digunakan sebagai ukuran dan pengingat kelalaian yang bisa datang
sewaktu-waktu secara tidak terduga. Seorang guru juga perlu mempunyai buku
catatan pribadi yang memuat materi yang telah disampaikan,
pertanyaan-pertanyaan siswa yang belum menjawab atau sudah di jawab tapi masih
belum maksimal dan hal-hal lain yang
menyangkut materi pelajaraan yang disampaikan.
9.
Tidak
Terlalu Menekan dan Memaksa
Seorang guru harus berusaha untuk mengajar
secara alami tidak terlalu menekan dan memaksa murid. Kalau memaksa dan menekan
murid efeknya tidak positif bagi perkembangan psikologisnya. Guru harus bisa
menyelami psikologi anak didik,memberikan
materi secara mengalir sesuai falsafah.
10.
Humoris,
Tapi Serius
Salah
satu cirri guru ideal adalah berwatak dinamis, kompetitif, tapi juga humoris.
Di tengah kepenatan pikiran, keletihan fisik dan kebosanan berpikir, humor
sangat diperlukan. Dengan selera humor yang tinggi, seorang guru bisa
memecah suasana yang menjenuhkan, menghilangkan
kepenatan,dan menyegarkan pikiran anak didik. Sepuluh indicator guru ideal dan
inovatif di atas sangat penting dilaksankan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam rangka mempersiapkan anak didik yang siap bersaing dalam
kompetisi terbuka diera global sekarang dan yang akan dating.
B.
Mengenal
Macam-macam Metodologi Mengajar
Sebagai
seorang guru, kita harus mengenal bermacam-macam metodologi mengajar, agar
kegiatan belajar mengajar(KBM)berjalan secara variatif, sehingga guru dan
murid sama-sama semangaat dalam
menjalani proses KBM. Metodologi mengajar adalah ilmu yang mempelajari
cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang
terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga
proses belajar berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran tercapai. Ada
beberapa metode mengajar yang perlu diketahui oleh pendidik.
1.
Metode
Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode
mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Ada beberapa kelemahan
metode ceramah:
a.
Membuat siswa pasif
b.
Mengandung unsur paksaan kepada siswa.
c.
Membendung daya kritis siswa (Daradjat,1985)
d.
Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
e.
Kegiatan pengajaran menjadi verbalistik (pengertian
kata-kata).
f.
Membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah,2000)
Selain
terdapat beberapa kelemahan,metode ceramah juga memiliki beberapa kelebihan:
a.
Guru mudah menguasai kelas.
b.
Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
c.
Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d.
Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah,2000).
2.
Metode
Diskusi (Discussion method)
Ada
beberapa manfaat yang diperoleh jika metode diskusi ini dapat
diaplikasikan dalam proses belajar.
v
Mendorong siswa berpikir kritis.
v
Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
v
Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk
memecahkan masalah bersama.
v
Mengambil satu alternatif
jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah
berdasarkan pertimbangan yang saksama.
Disamping
itu metode diskusi juga mempunyai beberapa kelebihan:
ü
Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan.
ü
Meyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka bisa
saling mengemukakan pendapat mereka.
ü Membiasakan
anak didik untuk mendengarakan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapat mereka.
Tapi, metode diskusi juga
memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
ü
Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
ü
Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
ü
Daapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
ü
Biasannya orang menyukai pendekatan yng lebih formal.
3.
Metode
Demonstrasi (Demonstran method)
Metide demonstran ialah metode
mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
yang relevan dengan pokok pembahasan atau materi yang sedang disajikan.Manfaat
psikologis pedagogis dari metide demonstrasi antra lain:
v
Perhatian siswa dapat
lebih dipusatkan.
v
Proses nelajar siswa dapat lebih terarah pada materi yang
sedang dipelajari.
v
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih
melekat dalam diri siswa.
Selain
itu, metide demonstrasi juga mempunyai kelebihab sebagai berikut:
v
Membantu anak didik memahami dengan jalas jalannya suatu
proses atau kerja suatu benda.
v
Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
v
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam ceremah dapat
diperbarui melalui pengamatan.
4.
Metode
Ceramah Plus
Metode ceramah plus ialah metode
mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode yakni metode ceramah dengan
metode lainnya.
5.
Metode
Resitasi
Metode
resitasi ialah suatu metode mengajar yang mengharuskan siswa untuk membuat resume
dengan kalimat sendiri.
6.
Metode
Percobaan
Metode
percobaan ialah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan
hasil percobaannya, kemudian hasil itu disampaikan ke kelas dan di evaluasi
oleh guru.
7.
Metode
Karya Wisata
Metode
karya wisata adalah cara mengajarkan dengan cara mengajak siswa kesuatu tempat
atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau memyelidiki sesuatu.
8.
Metode
Discovery
Salah
satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan disekolah-sekolah
yang sudah maju.Metode ini merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara
belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil
yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan anak didik.
9.
Metode
Inquiry
Metode
inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah
didapatkan selama belajar.
BAB VII
GURU DAN TRADISI MENULIS YANG RENDAH
A. Era Informasi
Di
tengah era informasi ini dunia tulis menulis telah menjadi bagian yang tak
terpisahkan. Di era ini dunia sudah tidak mengandalkan lagi komunikasi dan
pertukaran informasi yang lambat tidak efektif dan efisien.Untuk menjadi guru
yang ideal seorang pendidik harus memilki kemampuan menulis yang baik khusunya
menulis karya ilmiah.
B. Manfaat Menulis
Apa
manfaat menulis? The Liang Ge (1992:1-3) memaparkan enam manfaat menulis,yaitu:
1.
Nilai Kecerdasa
2.
Nilai kependidikan
3.
Nilai Kejiwaan
4.
Nilai Kemasyarakatan
5.
Nilai Keuangan
6.
Nilai Kefilsafatan
C. Motivasi Menulis
Melihat
manfaat besar menulis,maka kita harus memotivasi diri menjadi seorang penulis
handal di masa depan.
D. Pada
hakikatnya,menjadi seorang penulis itu mudah. Ia hanya membutuhkan proses bertahap
yang harus dilalui dengan kesungguhan, kesabaran dank etelatenan.Di antara
syarat menjadi seorang penulis adalah:
§
Rajin Membaca
Pada
dasarnya menulis adalah mengeluarkan isi pikiran. Kalo isi kepalakosong.maka
tulisanya juga kosong.
§
Semangat Pantang Menyerah
§
Fokus pada bidang ilmu yang dikuasai.Perdalam satu bidang
ilmu secara mendalam, supaya tulisa menjadi tajam,berbobot,dan terarah.
§
Membaca tulisan orang lain,di Koran,journal,atau
majalah,meneliti judul,pendahuluan,isi,kesimpulan,dan tawaran ide akan membuat
kita cepat bisamenulis dengan baik.
E. Menjadi Penulis Profesional
Menulis adalah ketrampilan,skills.Jadi, syarat utama menulis adalah
latihan terus menerus, tnpa kenal lelah. Lalu, jadikan aktivitas menulis
sebagai profesi. Itulah kunci sukses menjadi seorang penulis professional.
Proses adalah waktu yang dibutuhkan
penulis untuk menentukan bentuk, gaya dan tipe tulisannya sendiri sesuai dengan
watak,karateristik dan kecenderungannya. Penulis adalah seorang yang independen
tidak ma diintervensi oleh pihak luar. Ia hanya menulis dengan hati dan
pikiranya sendiri.
BAB
VIII
GURU
DAN PROBLEM ADMINISTRASI
SEIRING semakin majunya Dunia
pendidikan sekarang ini,berbagai aturan bar uterus bermunculan dengan visi
melahirkan guru yang ideal dan inovatif serta provisional dalam bidangnya. Demi
meningkatnya skills dan
profesionalitas,guru dituntut untuk mengikuti berbagai aturan baru tersebut.
Untuk berbagai tunjangan besar, sehingga tidak mengherankan jika anak-anak muda
yang bercita-cita menjadi guru, berbondong-bondong menyiapkan dirinya secara maksimal dengan
formalisasi yang ditetapkan pemerintah.
Diantara problem administrasi
pendidikan yang membebani guru yang sedang popular asekarang antara lain:
A.
Sertifikat
Sertifikat
adalah proses yang harus dilalui seorang guru untuk mendapatkan sertifikat
mengajar sebagai tanda bahwa ia telah memenuhi kualifikasi guru ideal sesuai
dengan syarat yang ditetapkan pemerintah baik yang berhubungan dengan akademik,
social, akuntabilitas public.
Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, di
kemukakan bahwa ssertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk
guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai
tenaga professional.Berdasarkan pengertian tersebut sertifikasi guru dapat
diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseoranh telah
memilki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan
pendidikkan tertentu seteah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh
lembaga sertifikasi. Dengan kata lain sertifikasi guru adalah proses uji
kompetensi yang dirncang untuk
mengetahui penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian
sertifikat pendidik.
B.
Sertifikat
S-1 atau D-4
Kompetensi
guru adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari. Undang Undang Republik
Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menjelaskan”kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus di
miliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas ke
profesionalan”.
Salah
satu indicator meningkatnya kompetensi guru yang menjadi problem administrasi
yang dilahirkan pemerintah di era reformasi ini adalah sertifikasi S-1 atau D-4
bagi semua guru di berbagai tingkatan.Guru harus meningkatkan keilmuanya dengan
mengikuti kuliah minimal S-1 atau D-4 , agar bisa menjadi guru yang sah menurut
atura pemerintah. Kalau orang itu tidak mempunyai sertifikasi S-1, walau ia
mempunyai ilmu yang luas dan matang pada bidangnya tetap saja ia tidak di
anggap sebagai guru yang sah menurut standart pemerintah dan berhak mendapatkan
bebagai tunjangan.
Dari
problem adminitrasi guru yang dicanangkan pemerintah, ada beberapa catatan
kritis yang perlu saya kemukakan disini:
Pertama,
sertifikasi dan seertifikasi S-1 atau D-4 adalah terobosan progresif dari
pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru sehingga mereka
mampu berkompetensi secara terbuka, obyektif, dan akuntable dalam proses
modernisasi sekarang ini.
Kedua, manfaat
dari kebijakan pemerintah ini sangat positif. Banyak guru yang melajutkan
kuliah memenuhi kualisasi S-1 atau D-4. Manfaat kuliah ini jelas sangat
menunjang kesuksesan lembaga pendidikan yang membutuhkan guru-guru ideal
inovatif professional demi mengikuti perkembangan zaman dan mampu melahirkan
anak didik yang dinamis dan berkualitas tinggi.
Ketiga, meski
demikiaan, efk negative dari dua kebijakan pemrintah harus diantisipasi dengan
langkah-langkah preventif, kuratif, dan
antisipatif.
Keempat, dalam
konteks ini, pemerintah jangan hanya bisa melahirkan sebuah kebijakan tapi juga
berpikir bagaimana menimpletasikan kebijakan itu dalam ranah public, sehingga
tidak terjadi distosi,anomalli dan ambiguitas esnsi pendidikan.
Kelima, menjaga
integritas intelktual dan moral adalah tugas utama seorang guru yang mempunyai tugas agung melahirkan
generasi masa depan bangsa yang memiliki intiritas moralitas dan kapasitas
intelektual yang tinggi dedikasi social dan produktif.
BAB IX
PERAN
GURU DI TENGAH MASYARAKAT
KEBERADAAN guru di tengah masyarakat
bisa di jadikan teladan dan rujukan masyarakat sekitar. Posisi strategis
seorang guru tidak hanya bermakna pasif, justru harus bermakna aktif progresif.
Dalam arti, pasif guru harus bergerak memperdayakan masyarakat menuju kualitas
hidup yang baik dan peerfek di di segala aspek kehidupan, khususnya
pengetahuan, moralitas,social, budaya,dan ekonomi kerakyatan. Karena itu guru
memiliki beberapa peran penting di tengah masyarakat, antara lain:
A.
Pendidik
Ilmu
seorang guru, khususnya guru agama, harus di tularkan ke masyarakat,agar nilai
kemanfaatannya lebih besar tidak hanya diberikan kepada anak-anak di sekolah.
Orang tua murid harus diberikan pencerahan ilmu tentang pentingnya tanggung jawab amal di hadapan
allah, pentingnya mendidik anak ssecara bertanggung jawab, wajibnya bekerja
yang halal, dijauhkan dari pekerjaan yang dilarang, dan menekankan hidup
bersama yang harmonis, kolektif, dan dinamis bersama elemen masyarakat yang lain.
Sinergi
dari pendidikan orang tua dan anak didik ini akan membuat lingkungan tersebut
menjadi lingkungan ilmiah yang asri, nyaman,indah, tenang dan penuh cahaya
ketuhanan yang suci nan agung. Selain tempat yang kondusif perlu jugs
pengawasan yang intensif dari orang tua secara bergiliran terhadap lingkungan
belajar anak dan lingkungan ini, sehingga dapat berjalan denan aman, tenang,
nyaman dan indah. Lebih efektif lagi, kalau di bentuk organisasi atau paguyupan
lingkungan belajar, diberi nama sesuai dengan kesepakatan bersama.Bapak guru
bisa menjadi fasilitator terciptanya lingkungan belajar masyarakat secara kolektif
ini, yang meliputi orang tua dan anak-anaknya.
B.
Penggerak
Potensi
Selain
sebagai pendidik,ia seorang penggerak yang aktif menggerakan potensi besar umat
untuk ssejahtera, kemajuan, dan kemakmurannya. Jangan sampai potenssi besar
alam, misalnya, dimanfaatkan oleh pihak industry untuk melakukan eksploitasi
secara semena –mena, sementara rakyat sekitar tidak dapat apa-apa.
C.
Pengatur
Irama
Dalam
kehidupan social, pada dasarnya potensi masyarakat sangat banyak, bervariasi
dan kompleks.Potensi tersebut ada pada generasi tua dan muda,kalangan kelas
atas, menengah dan bawah. Disinilah peran guru sebagai pengatut irama harus
jeli membaca potensi seseorang, menempatkanya pada posisi yang tepat dan
mengatur irama permainan yang saling melengkap, menyampurnakan, dan
menutupikelemahan masing-masing
D.
Penengah
Konflik
Dalam
kehidupan bermasyarakat, masalah adalah bagian dari variasi kehidupan
sehari-hari. Masalah dating sislih berganti. Setiap orang pasti mempunyai
masalah, baik yang berhubungan dengan dirinya atau orang lain. Di sinilah peran
guru sebagai penengah konflik mampu mencari solusi dari masalah yang ada dengan
kepala dingin, mengedepankan akal dan hati dari pada nafsu amarah, mengutamakan
pendekatan psikologis persuasive dari pada emosional oportunis sangat
dinantikan demi terciptanya kerukunan warga.
Orang
yang mampu menengahi konflik adalah mereka yang bebas kepentingan, netral,
tidak memihak kedua kelompok yang bertikai. Ia mampu berdiri tegak di antara dua
kepentingan, tidak ada keberpihakan yang ada adalah obyektifitas, kedewasaan,
kematangan dan responsibilitas yang tinggi. Seorang guru harus memosisikan diri
sebagai pihak pemersatu lingkungan yang menjadga harmoni dan solidaritas
social. Jika kondisi masyarakat berjalan secara rukun dan kompak, maka agenda
pendidikan dan ekonomi dapat berjalan dengan lancer dan efektif.
E.
Pemimpin
Kultural
Peran-peran
di atas dengan sendirinya menempatkan seorang guru sebagai pemimpin cultural,
pemimpin yang lahir dan muncul dari bawah secara alami berkat potensi,
aktualisasi dan kontribusi besarnya dalam pemberdayaan potensi masyarakat.
Seorang guru lebih enjoy bersama
rakyat, menjadi pemimpin cultural yang bebas dari kepentingan pihak- pihak yang
tidak bertanggung jawab.
Dalam
semua situasi, seorang guru harus selalu menghiasi dirinya, lahir dan batin
dengan kejujuran dan keteladanan yang menjadi sumber kepercayaan masyarakat.
Ketulusan, semangat pengorbanan dan senang melihat kebahagiaan orang lain
membuatnya semakin di cintai rakyat. Eksistensi guru dengan fungsinya di tengah
masyarakat, sebagaimana keterangag di atas seyoyanya bisa di lakukan.
BAB X
GURU DAN KEMANDIRIAN EKONOMI
MASALAH klasik yang sering di hadapi
guru dan selalu menjadi alasan penyebab
tidak adanya profesionalitas guru adalah masalah kesejahteraan. Kesejahteraan
guru menjadi problem akut yang sukar di pecahkan. Pertarunagan elite politik tidak
kunjung reda. Politik telah menjadi penghalang memberikan kesejahteraan layak
kepada guru. Dalam masalah kesejahteraan keluarga, guru harus kreatif membuka
usaha baru yang bisa menunjang kebutuhan rumah tangganya, sehingga tidak
mengganggu aktivitas pendidikanya. Berikut ada beberapa langkah mengembangkan
ekonomi keluarga, antara lain:
A.
Pentingnya
Usaha Sampingan
Membuka usaha saampingan sangat penting
untuk menegakkan kemandirian dan mengurangi ketergantungan. Dalam membuka usaha
baru ini, seorang guru harus mempelajari ilmu usaha praktis, Misalnya,
kemampuan membaca, menangkap, dan memanfaatkan peluang, kemampuan mengembangkan
relasi, kemampuan berkopetisi dengan pelaku usaha lainya,fungsi strategis
managemen pemasaran, dan lain-lain.
B.
Langsung
Praktik
Membuka usaha tidak hanya melalui teori,
justru yang paling menentukan adalah praktik. Di mana pun, pratik selalu
memegang peranan penting dalam mengasah dan meningkatkan ketajaman insting
bisnis seseorang. Dengan belajar dari pengalaman, seseorang akan semakin cerdas
dan matang. Dia bisa mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya dalam dunia
bisnis.
Jatuh bangun dalam bisnis adalah hal
biasa. Namun komitmen dan konsistensi akan membawa kea rah kemajuan sedikit
demi sedikit. Pantang menyerah ketika menuai kegagalan dan tidak cepat puas
ketika menuai kesuksesan adalah salah saty cirri usahawan sukses.
C.
Relasi
Mengembangkan
Bisnis akan berkembang dengan cepat kalau
seseorang mempunyai kesadaran membangun dan mengembangkan jaringan yang kuat
dan luas. Semakin banyak relasi, semakin banyak peluang kerjasama dengan banyak
lembaga.
D.
Meningkatkan
Daya Saing
Persaingan adalah hal yang alami. Tidak
ada hidup tanpa persaingan, Persaingan muncul karena setiap manusia ingin
menjadi pemenang dalam percaturan hidup. Seorang wirausahawan harus siap
berkopetisi dengan elemen wirausahawan yang lain.
E.
Membangun
Sesama
Ketika sudah sukses, menjadi guru dan
pengusaha sekaligus, jangan lupa membantu sesama, khususnya mereka yang dalam
kondisi kekurangan, fakir miskin, yatim piatu, orang jompo, anak jalanan dan
kaum dhu’afa lainnya. Lebih utama lagi kalau menolong anak jalanan dengan cara
memberikan beasiswa pendidikan. Karena, pendidikan adalah investasi masa depan
yang tidak akan pernah habis.
BAB XI
MENENGOK GURU DI NEGARA MAJU
Belajar bagaimana potret guru di Negara
maju sangat efektif untuk membandingkan kondisi guru di Indonesia. Lepas dari
megahnya bangunan, lengkapnya fasilitas yang serba canggih dan iklim
intelektualitas yang kondusif, dan kompetitif, peran guru jelas di atas
segalanya. Lalu, seperti apa peran guru di Negara maju yang bisa kita contoh
untuk mengembangkan potensi guru di Negara tercinta ini?
A.
Menghayati Pendidikan Sebagai Bagian Hidup
B.
Metode Pengajaran Yang Sistematis
C.
Menekankan Riset Lapangan Secara Analitis
D.
Efektivitas Pengajaran
E.
Akselerasi Pendidikan
BAB XII
PENUTUP
Menjadi guru ideal dan inovatif
yang mendepankan orifesionalisme adalah harapan semua guru di Negara tercinta
ini. Guru yang mampu membimbing dan mendorong anak didiknya sehingga mampu
mencapai kualitas bertaraf nasional dan internasional. Peningkatan kualitas dan
kompetensi dalam penguasa materi, metodologi pengajaran, dan penguasaan
informasi adalah sarat mitalak menggapai cita-cita besar diatas.
Tidak semua guru di negeri ini
mampu melakukan hal ideal diatas. Ada banyak kendala, mulai dari ketiadaan
biaya,usia yang dudah lanjut ,kesibukan dan alas an lain yang membuat guru
tidak mampu memenuhi cita-cita besarnya, apalagi harus memenuhi persyaratan
yang diwajibkan Negara, dan hal ini sertifikasi dan stratifikasi S1.
Namun bagi guru-guru muda
khususnya tidak ada alas an yang membuat mereka mundur, melihat dan menuju
kebelakang.Sebab, masa depan, tantangan , dan peluang sudah ada didepan.Kalau
tidak berani mebghadapi tantangan dan mengambil peluang didepan, maka orang
lain akan mengambilnya hidup adalah kompetisi. Jadi, barang siapa yang tidak
berani berkompetisi , maka secara alamiah ia akan tersisih dan termarginalkan
dalm arus perubahan dahsyat diera produktifitas ilmu pengetahuan dan teknologi
modern.
0 comments:
Post a Comment