Laporan Hasil Wawancara dan Observasi
SDIT Birrul Walidain Muhammadiyah
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Terutama
di era globalisasi seperti sekarang ini, dimana persaingan semakin meningkat
dan perkembangan teknologi yang semakin pesat mengharuskan terlahirnya generasi
penerus bangsa yang mampu berfikir kritis dan yang lebih pintar sesuai dengan
perubahan yang terjadi. Dan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal
dituntut untuk menjadi pengemban amanat ilmu pengetahuan untuk menjawab.
Pada dasarnya lembaga pendidikan merupakan organisasi
sosial yang memiliki publik internal dan eksternal. Lembaga pendidikan
merupakan agen perubahan dan tempat untuk menyalurkan ilmu kepada generasi
penerus bangsa. Di era globalisasi masyarakat akan lebih selektif dan
berhati-hati dalam memilih lembaga pendidikan. Maka lembaga pendidikan harus
berupaya untuk menciptakan citra sebaik mungkin di hadapan masyarakat.
Seperti
yang kita tahu bahwa bukan hal yang mudah untuk mengembalikan image positif.
Pengembalian citra menjadi tantangan penting bagi lembaga pendidikan. Dalam hal
ini humas atau public relations dalam lembaga pendidikan dapat membantu dalam
mengembalikan citra suatu perusahaan atau lembaga pendidikan.
Selain humas, sarana dan prasarana
pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah
dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Manajemen prasarana dan sarana
sangat diperlukan dalam menunjang tujuan pendidikan yang sekaligus menunjang
pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman
konseptual yang jelas agar dalam implementasinya tidak salah arah.
Bagi guru pemahaman tentang pengelolaan
prasarana dan sarana akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana ia
dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan, dan mengevaluasi prasarana dan
sarana yang ada sehingga prasarana dan sarana tersebut dapat dimanfaatkan
secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pemahaman tentang administrasi
pengembangan kurikulum akan sangat membantu dalam menerjemahkan kurikulum
menjadi pengalaman belajar siswa; pemahaman tentang administrasi kesiswaan akan
sangat membantu mereka dalam menjalankan tugas memproses siswa tersebut menjadi
lulusan yang bermutu tinggi; pemahaman tentang pengelolaan personel atau
pegawai akan membantu upaya pengembangan pribadi dan profesionalnya; pemahaman
tentang seluk-beluk administrasi keuangan akan membantu guru dalam menetapkan
prioritas pelaksanaan tugasnya, karena pada akhirnya dana untuk menunjang
kegiatannya juga terbatas; pemahaman tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
akan membantu guru dalam usaha mereka dalam menjadikan sekolah bagian yang tak
terpisahkan dari masyarakat, sehingga terjalin kerja sama yang baik di antara
keduanya (Soetjipto dan Kosasi 2004:146).
Manajemen ditambah administrasi prasarana
dan sarana memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan. Dengan
diberlakukan otonomi daerah berarti pemerintah memberikan kesempatan kepada
sekolah untuk berinisiatif dan berkarya sesuai dengan kemampuan lembaga
pendidikan/sekolah masing-masing termasuk dalam pengembangan prasarana dan
sarana. Oleh karena itu perlu adanya manajemen prasarana dan sarana pendidikan.
1.
Tujuan Wawancara dan Observasi
a.
Untuk
mengetahui tugas dan peran humas di sekolah.
b.
Untuk
mengetahui tugas dan peran sarana dan prasarana di sekolah.
c.
Untuk memenuhi
tugas mata kuliah Education Management.
2. Manfaat
Wawancara dan Observasi
a.
Mendapatka
informasi mengenai peran dan tugas humas.
b.
Mendapatkan
informasi mengenai peran dan tugas sarana dan prasarana.
1.
Humas
Humas adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang
berlangsung dua arah dan timbal balik. Humas dibentuk untuk menunjukkan citra
positif suatu organisasi, dalam hal ini organisasi yang bersangkutan adalah SD
(Sekolah Dasar), sekaligus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Selain itu
humas dianggap bisa menjadi yang paling memegang peranan dalam berhasil
tidaknya komunikasi yang terjalin di tengah-tengah masyarakat. Dalam hal ini,
humas harus benar-benar memahami budaya, bahasa, norma yang berlaku, pendekatan
psikologis, serta bagaimana hubungan sosial yang tercipta di antara individu
atau kelompok masyarakat satu dengan individu atau kelompok lainnya.
Sasaran
humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas
bertugas membina hubungan harmonis antara sekolah dengan publiknya dan mencegah
timbulnya permasalahn yang mungkin terjadi diantara keduanya.
Sebagai
seorang humas, ada beberapa hal yang harus dimiliki seorang humas, yaitu:
a.
Communicative, mampu berkomunikasi dengan baik, verbal
maupun tulisan.
b.
Leadership skill, memiliki kemampuan dalam memimpin.
c.
Make friends, fleksibel dalam bergaul.
d.
Credibility,
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat karena kejujurannya dalam menerangkan
sesuatu yang positif tentang sekolah secara netral dan objektif.
e.
Plenty of ideas, seorang humas dituntut untuk menciptakan
hal-hal baru yang kreatif dan inovatif dalam mempromosikan sekolah.
http://www.anneahira.com/pengertian-humas.htm
2. Sarana dan
Prasarana
Sarana
merupakan segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar
mengajar yang bertujuan untuk memudahkan penyampaian/mempelajari materi
pelajaran, antara lain; meja, kursi, papan
tulis, peralatan olahraga, peralatan praktik, dll. Sedangkan prasarana adalah segala macam alat yang
tidak secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar yang bertujuan
untuk memudahkan penyelenggaraan proses belajar mengajar, antara
lain; ruang kelas, ruang guru, laboratorium, perpustakaan, lapangan, dll.
Dengan
adanya sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar maka diharapkan
tercapainya suatu tujuan pendidikan. Paling tidak dapat menunjang peningkatan
kualitas siswa. Untuk itu sangat perlu diperhatikan untuk melengkapi sarana dan
prasarana dan infrastruktur yang ada.
Menurut
Standar Satuan Pendidikan bab VII pasal 42 nomor pertama, setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan. Nomor kedua, setiap satuan pendidikan wajib memiliki
prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,
ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, runag laboratorium, ruang
bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,
tempat berolahraga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/04/07/pengertian-sarana-dan-prasarana-pendidikan/
1.
Pedoman Wawancara SDIT Birrul Walidain
a.
Humas
1.
Apa yang
bapak lakukan sebagai humas?
2.
Adakah
program kerja humas?
3.
Bagaimana
hubungan antara sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah?
4.
Bagaimana
sekolah mengupayakan agar menarik simpati masyarakat untuk berpartisipasi
memajukan sekolah?
5.
Adakah
program kegiatan yang diadakan sekolah dengan melibatkan masyarakat?
6.
Jika ada
program kerja yang diadakan sekolah dengan melibatkan masyarakat, program
apakah tersebut?
7.
Usaha apa
saja yang dilakukan bapak untuk mencapai pendidikan yang sesuai dengan harapan
masyarakat?
8.
Bagaimana
tingkat partisipasi masyarakat tentang kemajuan pendidikan?
9.
Seberapa
penting peran masyarakat terhadap sekolah?
10.
Dalam
pembangunan gedung sekolah, apakah sekolah melibatkan masyarakat? Dalam bentuk
apa?
11.
Apa peran
masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan di
sekolah ini?
12.
Apakah ada
pihak yang membantu dalam bidang keuangan sekolah ini?
13.
Sekarang ini
tuntutan terhadap pendidikan bermutu semakin meningkat, bagaimana respon dari orang tua atau wali murid mengenai
pentingnya melakukan investasi pendidikan bagi putra putrinya?
14.
Apakah
sekolah pernah mengadakan sosialisasi dengan wali murid?
15.
Bagaimana
sekolah menanggapi isu-isu yang timbul dari masyarakat tentang pendidikan?
16.
Apakah bapak
mengetahui peran komite sekolah?
b.
Sarana dan Prasarana
1.
Berapa luas
tanah sekolah?
2.
Berapa luas
gedung sekolah?
3.
Apa saja
sarana yang ada di sekolah?
4.
Bagaimana
keadaan sarana tersebut?
5.
Adakah
program untuk memperbaiki atau mengganti sarana yang sudah ada?
6.
Apakah
sarana yang ada di sekolah sudah digunakan secara maksimal?
7.
Berapa ruang
yang dimiliki sekolah untuk menunjang siswa dalam kegiatan belajar?
8.
Apakah
prasarana sekolah sudah memenuhi kelayakan untuk kegiatan belajar mengajar?
9.
Adakah ruang
laboratorium yang dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan praktek,
penelitian dan percobaan?
10.
Dalam
menunjang keilmuan siswa, apakah sekolah mempunyai perpustakaan yang memadai?
11.
Bagaimana
dengan jumlah buku di perpustakaan? Apakah memenuhi standar jumlah buku
perpustakaan?
12.
Adakah
halaman atau lapangan untuk upacara, olahraga dan kegiatan di luar kelas?
13.
Setiap
tahun, berapakah siswa yang diterima?
14.
Apakah
sarana prasarana seimbang dengan jumlah siswa?
15.
Apakah dalam
proses belajar mengajar sudah menggunakan pembelajaran berbasis teknologi?
16.
Upaya apa
yang dilakukan sekolah untuk memlihara sarana dan prasarana yang ada?
17.
Bagaimana
antusias siswa dalam menjaga sarana dan prasarana sekolah?
D. Hasil Wawancara Dan
Observasi SDIT Birrul Walidain
a.
Humas
Tugas sebagai seorang
humas selalu berhubungan dengan masyarakat, yaitu membangun citra positif di
masyarakat. Dalam bidang humas terdapat 2 program kerja, yang pertama program
dengan dalam sekolah (intern), yang meliputi komite, yayasan, intern sekolah,
dan orang tua. Kedua program sekolah dengan luar lembaga/sekolah, yaitu dengan
Dinas UPT, pers, dan bagian lain yang dapat membantu program kerja humas.
Dengan adanya humas,
hubungan sekolah dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik, contohya diadakannya arisan antara sekolah dengan masyarakat sekitar
sekolah, halal bihalal, jalan
santai, zakat, pembuatan jalan, dll. Bahkan setiap ada event di
sekolah masyarakat diikut sertakan sebagai rasa hormat sekolah untuk masyarakat
sekitar, sebagai contoh kegiatan “ahad
pagi”, yaitu kegiatan yang berlangsung setiap seminggu sekali yang diadakan
sekolah yang bertujuan untuk silaturahmi antara pihak sekolah, guru kelas
khususnya, dengan orang tua, dan juga diadakan sosialisasi tentang program
kerja sekolah yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini pihak sekolah meminta
pendapat tentang remcana program kerja. Namun
di samping itu, ada pula kegiatan yang tidak melibatkan masyarakat sekitar,
yaitu dalam pembangunan gedung sekolah, karena pihak sekolah melibatkan komite
dan kontraktor.
Dalam
setiap event atau program kerja yang melibatkan masyarakat, respon dari masyarakat pun sangat baik, terutama saat ada kegiatan yang menunjang kemajuan sekolah. Peran
masyarakat dalam suatu kegiatan yang diadakan sekolah tentu sangatlah penting,
karena dalam suatu hubungan selalu ada keterkaitan satu dengan yang lain.
SDIT
Birrul Walidain merupakan sekolah yang tidak tergantung dana dari pemerintah,
maka dari itu awal berdirinya SDIT Birrul Walidain, pihak sekolah mendapatkan
bantuan insidental dari pemerintah dan bantuan dari pihak Muhammadiyah. Namun
setelah di rasa cukup mandiri bantuan dihentikan, dan sekarang keuangan sekolah
lebih tergantung kepada wali murid. Dari pihak wali murid pun ada yang
menyumbang untuk SDIT Birrul Walidain demi kemajuan sekolah.
Sebagai
sekolah yang sadar betul akan pentingya mutu pendidikan, pihak sekolah selalu
berusaha menjaga keadaan sekolah dan masyarakat kondusif sehingga tidak muncul
isu-isu yang berkembang dimasyarakat tentang pendidikan yang kurang baik. Untuk
langkah mengantisipasi hal tersebut terjadi, maka pihak sekolah selalu menjaga
hubungan yang baik dengan wali murid dan dengan masyarakat. Untuk wali murid,
pihak sekolah mempunyai program kerja, yaitu “buku penghubung” yang diisi oleh
wali kelas dan wali murid yang berisi tentang keluhan ataupun kemajuan tentang
anak didik. Sedangkan dengan masyarakat, pihak sekolah selalu bekerja sama
dalam hal positif, dalam bentuk apapun itu.
b. Sarana dan Prasarana
SDIT Birrul Walidain
memiliki luas tanah 5000 m2 dan luas gedung 3000 m2.
Terdapat banyak sarana yang ada di sekolah tersebut diantaranya; sarana kelas ada papan tulis, meja, kursi, almari,
rak buku, loker, sedangkan sarana di luar kelas ada rak sepatu, tempat sampah,
keset, kemoceng, sapu, pel lantai, dsb. Keadaan sarana tersebut ada
yang masih bagus dan ada yang sudah rusak seperti pel lantai, namun pihak
sarpras memiliki program untuk memprbaiki dan mengganti sarana yang rusak
tersebut.
Sarana dan prasarana
yang ada di sekolah tersebut sebagaian digunakan secara maksimal oleh guru dan
ada yang tidak digunakan secara maksimal karena tergantung dengan materi
pembelajaran yang akan diajarkan.
Dalam menunjang
kegiatan belajar siswa, sekolah memiliki 24 kelas yang setiap tingkat kelas
terdiri 4 kelas yaitu kelas A, B, C, D. Setiap tahunnya, SD tersebut menerima
112 siswa yang setiap kelasnya terdiri dari 28 siswa. Adapun prasaran yang
mendukung proses belajar mengajar seperti laboratorium komputer, laboratorium
ipa, ruang audio visual, perpustakaan, kantor guru, aula, UKS, koperasi siswa, kantin, kamar
mandi, lapangan upacara dan olah raga. Jumlah buku yang ada di perpustakaan
SDIT Birrul Walidain sudah memenuhi standar jumlah buku perpustakaan, bahkan SDIT Birrul Walidain pernah mendapat juara 1
tingkat kabupaten pada tahun 2008 dan 2010. Sarana dan prasarana yang ada di
sekolah tersebut sudah seimbang dengan jumlah siswa.
Sebagai sekolah yang
bermutu baik, dalam proses belajar mengajar SDIT Birrul Walidain sudah
mrnggunakan metode pembelajaran yang berbasis teknologi, seperti penggunaan LCD
dan ruang audio visual yang lengkap dengan alat multimedia.
Di SDIT Birrul Walidain setiap seminggu sekali
diadakan breafing yang meliputi
pembatasan penggunakan type-x agar siswa tidak mencoret-coret meja dan kursi,
penataan sepatu di rak sepatu, mencuci kaki dengan tujuan membiasakan hidup
bersih dan juga menjaga kebersihan lantai. Kegiatan tersebut mendapat respon
positif dari para siswa.
D. Analisis Data
1. Humas
Bidang
humas merupakan bidang yang bertugas menjaga hubungan baik dengan masyarakat
sekitar maupun masyarakat luas.
Hubungan
pihak SDIT Birrul Walidain dengan masyarakat sekitar sangat baik, terbukti
dengan adanya hubungan yang berkesinambungan dalam pelaksanaan program kerja
yang bertujuan memajukan mutu sekolah. Respon masyarakat pun sangat baik dan
mendukung kegiatan yang positif. Bagi pihak sekolah, peran masyarakat sangat
penting untuk membantu jika sedang diadakan kegiatan seperti saat diadakan
olimpiade. Masyarakat ikut membantu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,
contohnya menjadi tukang parkir saat acara berlangsung. Selain berhubungan
dengan masyarakat sekitar sekolah, pihak humas juga menjalin hubungan antara
pihak luar sekolah, contohnya komite dan kontraktor untuk merenovasi gedung
sekolah. Dalam hal ini hasil wawancara sudah sesuai dengan landasan teori
mengenai humas.
2.
Sarana dan
Prasarana
Bidang
sarana dan prasarana merupakan bidang yang menyediakan dan memelihara sarana
dan prasarana untuk membantu proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana di
SDIT Birrul Walidain sudah dapat dikategorikan memadai dan sesuai. Meskipun ada
beberapa sarana dan prasarana yang sudah rusak dan perlu perbaikan. Adapun
kerusakan yang dimaksud hanya kerusakan ringan, seperti batang sapu atau alat
pel yang patah. Penggunaan dari sarana dan prasarana itu sendiri sebagian sudah
maksimal, dan ada yang belum maksimal. Tergantung dari guru mata pelajaran yang
memakainya. Antusias siswa dalam menjaga dan merawat sarana dan prasarana yang
ada sudah cukup baik. karena siswa sudah diajarkan lewat breafing yang diadakan seminggu sekali. Kegiatan itu bertujuan
untuk menjaga dan merawat sarana dan prasarana itu sendiri. Menurut hasil
observasi dan wawancara yang kami lakukan, peran dan tugas sarana dan prasarana
di SDIT Birul Wallidain sudah
dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan landasan teori yang ada.
Humas
dan sarpras berperan penting untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan di
sekolah. Tanpa adanya humas dan sarpras proses belajar dan mengajar disekolah
dapat terganggu. Sehingga, tidak dapat mencapai kualitas pendidikan yang
diharapkan. Setiap sekolah hendaknya memberikan amanah untuk seseorang yang
berkompeten dalam bidang humas dan sarpras.
nsdhnbis
saat aais
0 comments:
Post a Comment