Tuesday 20 March 2012

Wawancara dan Observasi SDIT Birrul Walidain Muhammadiyah


Laporan Hasil Wawancara dan Observasi
SDIT Birrul Walidain Muhammadiyah


A.     Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Terutama di era globalisasi seperti sekarang ini, dimana persaingan semakin meningkat dan perkembangan teknologi yang semakin pesat mengharuskan terlahirnya generasi penerus bangsa yang mampu berfikir kritis dan yang lebih pintar sesuai dengan perubahan yang terjadi. Dan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal dituntut untuk menjadi pengemban amanat ilmu pengetahuan untuk menjawab.
Pada dasarnya lembaga pendidikan merupakan organisasi sosial yang memiliki publik internal dan eksternal. Lembaga pendidikan merupakan agen perubahan dan tempat untuk menyalurkan ilmu kepada generasi penerus bangsa. Di era globalisasi  masyarakat akan lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih lembaga pendidikan. Maka lembaga pendidikan harus berupaya untuk menciptakan citra sebaik mungkin di hadapan masyarakat.
            Seperti yang kita tahu bahwa bukan hal yang mudah untuk mengembalikan image positif. Pengembalian citra menjadi tantangan penting bagi lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas atau public relations dalam lembaga pendidikan dapat membantu dalam mengembalikan citra suatu perusahaan atau lembaga pendidikan.
Selain humas, sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Manajemen prasarana dan sarana sangat diperlukan dalam menunjang tujuan pendidikan yang sekaligus menunjang pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam implementasinya tidak salah arah.
Bagi guru pemahaman tentang pengelolaan prasarana dan sarana akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan, dan mengevaluasi prasarana dan sarana yang ada sehingga prasarana dan sarana tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pemahaman tentang administrasi pengembangan kurikulum akan sangat membantu dalam menerjemahkan kurikulum menjadi pengalaman belajar siswa; pemahaman tentang administrasi kesiswaan akan sangat membantu mereka dalam menjalankan tugas memproses siswa tersebut menjadi lulusan yang bermutu tinggi; pemahaman tentang pengelolaan personel atau pegawai akan membantu upaya pengembangan pribadi dan profesionalnya; pemahaman tentang seluk-beluk administrasi keuangan akan membantu guru dalam menetapkan prioritas pelaksanaan tugasnya, karena pada akhirnya dana untuk menunjang kegiatannya juga terbatas; pemahaman tentang hubungan sekolah dengan masyarakat akan membantu guru dalam usaha mereka dalam menjadikan sekolah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, sehingga terjalin kerja sama yang baik di antara keduanya (Soetjipto dan Kosasi 2004:146).
Manajemen ditambah administrasi prasarana dan sarana memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan. Dengan diberlakukan otonomi daerah berarti pemerintah memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berinisiatif dan berkarya sesuai dengan kemampuan lembaga pendidikan/sekolah masing-masing termasuk dalam pengembangan prasarana dan sarana. Oleh karena itu perlu adanya manajemen prasarana dan sarana pendidikan.

1.      Tujuan Wawancara dan Observasi
a.         Untuk mengetahui tugas dan peran humas di sekolah.
b.         Untuk mengetahui tugas dan peran sarana dan prasarana di sekolah.
c.         Untuk memenuhi tugas mata kuliah Education Management.

2.      Manfaat Wawancara dan Observasi
a.    Mendapatka informasi mengenai peran dan tugas humas.
b.    Mendapatkan informasi mengenai peran dan tugas sarana dan prasarana.

   B.  Landasan Teori
1.        Humas
Humas adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik. Humas dibentuk untuk menunjukkan citra positif suatu organisasi, dalam hal ini organisasi yang bersangkutan adalah SD (Sekolah Dasar), sekaligus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Selain itu humas dianggap bisa menjadi yang paling memegang peranan dalam berhasil tidaknya komunikasi yang terjalin di tengah-tengah masyarakat. Dalam hal ini, humas harus benar-benar memahami budaya, bahasa, norma yang berlaku, pendekatan psikologis, serta bagaimana hubungan sosial yang tercipta di antara individu atau kelompok masyarakat satu dengan individu atau kelompok lainnya.
Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara sekolah dengan publiknya dan mencegah timbulnya permasalahn yang mungkin terjadi diantara keduanya.
 Sebagai seorang humas, ada beberapa hal yang harus dimiliki seorang humas, yaitu:
a.         Communicative, mampu berkomunikasi dengan baik, verbal maupun tulisan.
b.         Leadership skill, memiliki kemampuan dalam memimpin.
c.         Make friends, fleksibel dalam bergaul.
d.         Credibility, mendapatkan kepercayaan dari masyarakat karena kejujurannya dalam menerangkan sesuatu yang positif tentang sekolah secara netral dan objektif.
e.         Plenty of ideas, seorang humas dituntut untuk menciptakan hal-hal baru yang kreatif dan inovatif dalam mempromosikan sekolah.
http://www.anneahira.com/pengertian-humas.htm

2.      Sarana dan Prasarana
Sarana merupakan segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk memudahkan penyampaian/mempelajari materi pelajaran, antara lain; meja, kursi, papan tulis, peralatan olahraga, peralatan praktik, dll. Sedangkan  prasarana adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk memudahkan penyelenggaraan proses belajar mengajar, antara lain; ruang kelas, ruang guru, laboratorium, perpustakaan, lapangan, dll.
Dengan adanya sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar maka diharapkan tercapainya suatu tujuan pendidikan. Paling tidak dapat menunjang peningkatan kualitas siswa. Untuk itu sangat perlu diperhatikan untuk melengkapi sarana dan prasarana dan infrastruktur yang ada.
Menurut Standar Satuan Pendidikan bab VII pasal 42 nomor pertama, setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Nomor kedua, setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, runag laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/04/07/pengertian-sarana-dan-prasarana-pendidikan/

      C. Hasil Wawancara dan Observasi SDIT Birrul Walidain
1.        Pedoman Wawancara SDIT Birrul Walidain
a.         Humas
1.         Apa yang bapak lakukan sebagai humas?
2.         Adakah program kerja humas?
3.         Bagaimana hubungan antara sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah?
4.         Bagaimana sekolah mengupayakan agar menarik simpati masyarakat untuk berpartisipasi memajukan sekolah?
5.         Adakah program kegiatan yang diadakan sekolah dengan melibatkan masyarakat?
6.         Jika ada program kerja yang diadakan sekolah dengan melibatkan masyarakat, program apakah tersebut?
7.         Usaha apa saja yang dilakukan bapak untuk mencapai pendidikan yang sesuai dengan harapan masyarakat?
8.         Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat tentang kemajuan pendidikan?
9.         Seberapa penting peran masyarakat terhadap sekolah?
10.     Dalam pembangunan gedung sekolah, apakah sekolah melibatkan masyarakat? Dalam bentuk apa?
11.     Apa peran masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan di sekolah ini?
12.     Apakah ada pihak yang membantu dalam bidang keuangan sekolah ini?
13.     Sekarang ini tuntutan terhadap pendidikan bermutu semakin meningkat, bagaimana respon  dari orang tua atau wali murid mengenai pentingnya melakukan investasi pendidikan bagi putra putrinya?
14.     Apakah sekolah pernah mengadakan sosialisasi dengan wali murid?
15.     Bagaimana sekolah menanggapi isu-isu yang timbul dari masyarakat tentang pendidikan?
16.     Apakah bapak mengetahui peran komite sekolah?

b.         Sarana dan Prasarana
1.       Berapa luas tanah sekolah?
2.       Berapa luas gedung sekolah?
3.       Apa saja sarana yang ada di sekolah?
4.       Bagaimana keadaan sarana tersebut?
5.       Adakah program untuk memperbaiki atau mengganti sarana yang sudah ada?
6.       Apakah sarana yang ada di sekolah sudah digunakan secara maksimal?
7.       Berapa ruang yang dimiliki sekolah untuk menunjang siswa dalam kegiatan belajar?
8.       Apakah prasarana sekolah sudah memenuhi kelayakan untuk kegiatan belajar mengajar?
9.       Adakah ruang laboratorium yang dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan praktek, penelitian dan percobaan?
10.   Dalam menunjang keilmuan siswa, apakah sekolah mempunyai perpustakaan yang memadai?
11.   Bagaimana dengan jumlah buku di perpustakaan? Apakah memenuhi standar jumlah buku perpustakaan?
12.   Adakah halaman atau lapangan untuk upacara, olahraga dan kegiatan di luar kelas?
13.   Setiap tahun, berapakah siswa yang diterima?
14.   Apakah sarana prasarana seimbang dengan jumlah siswa?
15.   Apakah dalam proses belajar mengajar sudah menggunakan pembelajaran berbasis teknologi?
16.   Upaya apa yang dilakukan sekolah untuk memlihara sarana dan prasarana yang ada?
17.   Bagaimana antusias siswa dalam menjaga sarana dan prasarana sekolah?

D. Hasil Wawancara Dan Observasi SDIT Birrul Walidain
a.      Humas
Tugas sebagai seorang humas selalu berhubungan dengan masyarakat, yaitu membangun citra positif di masyarakat. Dalam bidang humas terdapat 2 program kerja, yang pertama program dengan dalam sekolah (intern), yang meliputi komite, yayasan, intern sekolah, dan orang tua. Kedua program sekolah dengan luar lembaga/sekolah, yaitu dengan Dinas UPT, pers, dan bagian lain yang dapat membantu program kerja humas.
Dengan adanya humas, hubungan sekolah dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik, contohya diadakannya arisan antara sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah, halal bihalal, jalan santai, zakat, pembuatan jalan, dll. Bahkan setiap ada event di sekolah masyarakat diikut sertakan sebagai rasa hormat sekolah untuk masyarakat sekitar, sebagai contoh kegiatan “ahad pagi”, yaitu kegiatan yang berlangsung setiap seminggu sekali yang diadakan sekolah yang bertujuan untuk silaturahmi antara pihak sekolah, guru kelas khususnya, dengan orang tua, dan juga diadakan sosialisasi tentang program kerja sekolah yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini pihak sekolah meminta pendapat tentang remcana program kerja.  Namun di samping itu, ada pula kegiatan yang tidak melibatkan masyarakat sekitar, yaitu dalam pembangunan gedung sekolah, karena pihak sekolah melibatkan komite dan kontraktor.
Dalam setiap event atau program kerja yang melibatkan masyarakat, respon dari masyarakat pun sangat baik, terutama saat ada kegiatan yang menunjang kemajuan sekolah. Peran masyarakat dalam suatu kegiatan yang diadakan sekolah tentu sangatlah penting, karena dalam suatu hubungan selalu ada keterkaitan satu dengan yang lain.
SDIT Birrul Walidain merupakan sekolah yang tidak tergantung dana dari pemerintah, maka dari itu awal berdirinya SDIT Birrul Walidain, pihak sekolah mendapatkan bantuan insidental dari pemerintah dan bantuan dari pihak Muhammadiyah. Namun setelah di rasa cukup mandiri bantuan dihentikan, dan sekarang keuangan sekolah lebih tergantung kepada wali murid. Dari pihak wali murid pun ada yang menyumbang untuk SDIT Birrul Walidain demi kemajuan sekolah.
Sebagai sekolah yang sadar betul akan pentingya mutu pendidikan, pihak sekolah selalu berusaha menjaga keadaan sekolah dan masyarakat kondusif sehingga tidak muncul isu-isu yang berkembang dimasyarakat tentang pendidikan yang kurang baik. Untuk langkah mengantisipasi hal tersebut terjadi, maka pihak sekolah selalu menjaga hubungan yang baik dengan wali murid dan dengan masyarakat. Untuk wali murid, pihak sekolah mempunyai program kerja, yaitu “buku penghubung” yang diisi oleh wali kelas dan wali murid yang berisi tentang keluhan ataupun kemajuan tentang anak didik. Sedangkan dengan masyarakat, pihak sekolah selalu bekerja sama dalam hal positif, dalam bentuk apapun itu.

b.       Sarana dan Prasarana
SDIT Birrul Walidain memiliki luas tanah 5000 m2 dan luas gedung 3000 m2. Terdapat banyak sarana yang ada di sekolah tersebut diantaranya; sarana kelas ada papan tulis, meja, kursi, almari, rak buku, loker, sedangkan sarana di luar kelas ada rak sepatu, tempat sampah, keset, kemoceng,  sapu,  pel lantai, dsb. Keadaan sarana tersebut ada yang masih bagus dan ada yang sudah rusak seperti pel lantai, namun pihak sarpras memiliki program untuk memprbaiki dan mengganti sarana yang rusak tersebut.
Sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut sebagaian digunakan secara maksimal oleh guru dan ada yang tidak digunakan secara maksimal karena tergantung dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan.
Dalam menunjang kegiatan belajar siswa, sekolah memiliki 24 kelas yang setiap tingkat kelas terdiri 4 kelas yaitu kelas A, B, C, D. Setiap tahunnya, SD tersebut menerima 112 siswa yang setiap kelasnya terdiri dari 28 siswa. Adapun prasaran yang mendukung proses belajar mengajar seperti laboratorium komputer, laboratorium ipa, ruang audio visual, perpustakaan, kantor guru, aula, UKS, koperasi siswa, kantin, kamar mandi, lapangan upacara dan olah raga. Jumlah buku yang ada di perpustakaan SDIT Birrul Walidain sudah memenuhi standar jumlah buku perpustakaan, bahkan SDIT Birrul Walidain pernah mendapat juara 1 tingkat kabupaten pada tahun 2008 dan 2010. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut sudah seimbang dengan jumlah siswa.
Sebagai sekolah yang bermutu baik, dalam proses belajar mengajar SDIT Birrul Walidain sudah mrnggunakan metode pembelajaran yang berbasis teknologi, seperti penggunaan LCD dan ruang audio visual yang lengkap dengan alat multimedia.
 Di SDIT Birrul Walidain setiap seminggu sekali diadakan breafing yang meliputi pembatasan penggunakan type-x agar siswa tidak mencoret-coret meja dan kursi, penataan sepatu di rak sepatu, mencuci kaki dengan tujuan membiasakan hidup bersih dan juga menjaga kebersihan lantai. Kegiatan tersebut mendapat respon positif dari para siswa.

D.  Analisis Data
1.      Humas
Bidang humas merupakan bidang yang bertugas menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar maupun masyarakat luas.
Hubungan pihak SDIT Birrul Walidain dengan masyarakat sekitar sangat baik, terbukti dengan adanya hubungan yang berkesinambungan dalam pelaksanaan program kerja yang bertujuan memajukan mutu sekolah. Respon masyarakat pun sangat baik dan mendukung kegiatan yang positif. Bagi pihak sekolah, peran masyarakat sangat penting untuk membantu jika sedang diadakan kegiatan seperti saat diadakan olimpiade. Masyarakat ikut membantu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, contohnya menjadi tukang parkir saat acara berlangsung. Selain berhubungan dengan masyarakat sekitar sekolah, pihak humas juga menjalin hubungan antara pihak luar sekolah, contohnya komite dan kontraktor untuk merenovasi gedung sekolah. Dalam hal ini hasil wawancara sudah sesuai dengan landasan teori mengenai humas.

2.       Sarana dan Prasarana
Bidang sarana dan prasarana merupakan bidang yang menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana untuk membantu proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana di SDIT Birrul Walidain sudah dapat dikategorikan memadai dan sesuai. Meskipun ada beberapa sarana dan prasarana yang sudah rusak dan perlu perbaikan. Adapun kerusakan yang dimaksud hanya kerusakan ringan, seperti batang sapu atau alat pel yang patah. Penggunaan dari sarana dan prasarana itu sendiri sebagian sudah maksimal, dan ada yang belum maksimal. Tergantung dari guru mata pelajaran yang memakainya. Antusias siswa dalam menjaga dan merawat sarana dan prasarana yang ada sudah cukup baik. karena siswa sudah diajarkan lewat breafing yang diadakan seminggu sekali. Kegiatan itu bertujuan untuk menjaga dan merawat sarana dan prasarana itu sendiri. Menurut hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan, peran dan tugas sarana dan prasarana di SDIT Birul Wallidain  sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan landasan teori yang ada.   

 E.    KESIMPULAN
Humas dan sarpras berperan penting untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan di sekolah. Tanpa adanya humas dan sarpras proses belajar dan mengajar disekolah dapat terganggu. Sehingga, tidak dapat mencapai kualitas pendidikan yang diharapkan. Setiap sekolah hendaknya memberikan amanah untuk seseorang yang berkompeten dalam bidang humas dan sarpras.  
  nsdhnbis
 saat aais

0 comments:

Post a Comment